Setelah 5 Hari Koreksi, Rupiah Unjuk Gigi di Hadapan Yuan

alfado agustio, CNBC Indonesia
06 September 2018 10:01
Tren pelemahan rupiah di hadapan yuan selama lima hari beruntun, akhirnya terhenti pagi ini
Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
Jakarta, CNBC Indonesia- Tren pelemahan rupiah di hadapan yuan selama lima hari beruntun, akhirnya terhenti pagi ini. Perekonomian di China yang melambat akhir-akhir ini, disinyalir menjadi salah satu penyebabnya. 

Pada Kamis (6/9/2018), pukul 09:28 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.177,60. Rupiah menguat 0,32% dibandingkan perdagangan kemarin. 



Ekonomi China yang melambat, tercermin dari penurunan ekspansi sektor manufaktur. Seperti yang diketahui, manufaktur merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Tirai Bambu.

Data World Bank tahun 2017 menunjukkan, kontribusi sektor ini mencapai 29,34%. Perlambatan sektor ini tercermin dari rilis data Caixin Manufacture PMI Final bulan Agustus yang hanya 50,6. Angka ini lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 50,8.

Penurunan indeks, menandakan ekspansi sektor ini cenderung lambat. Akibatnya memicu sentimen negatif di dalam negeri. Hal setidaknya terlihat dari pergerakan bursa saham China, tumbuh lebih lambat dibandingkan Indonesia.

Pada pukul 09:38 WIB, Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) hanya naik 0,23%, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,39%. Kondisi tersebut menyebabkan rupiah mampu membalik keadaan di hadapan yuan. 

Sementara itu, penguatan yang terjadi belum mendorong harga jual yuan turun di bawah Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:10 WIB : 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.082,00Rp 2.234,00
Bank BRIRp 2.112,46Rp 2.260,23
Bank BCARp 2.121,00Rp 2.249,00

 
  
TIM RISET CNBC INDONESIA


(alf/roy) Next Article Rupiah Menguat 0,14% terhadap Yuan Berkat Devaluasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular