
Rupiah Menguat 0,14% terhadap Yuan Berkat Devaluasi
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 July 2018 11:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap yuan pada pagi ini. Penguatan ini terjadi seiring dengan tensi perang dagang yang semakin memanas.
Pada Jumat (6/7/2018), pukul 10.53 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.162,69 Rupiah menguat 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan ini belum mendorong harga jual yuan turun di bawah Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 10:30 WIB:
Hari ini, Amerika Serikat (AS) memberlakukan bea masuk sebesar 25% untuk 818 produk China. Beijing pun membalas dengan memberlakukan bea masuk 25% bagi 659 produk AS. Aksi saling balas ini semakin memanaskan perang dagang yang telah berlangsung sejak akhir Januari lalu.
Pemerintah China telah memperkirakan ekspornya turun pada Juni 2018 akibat perang dagang. Reuters memperkirakan ekspor China per Juni secara tahunan (year-on-year/YoY) hanya tumbuh 22%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh hingga 26%.
Maka tidaklah aneh jika bank sentral China People's Bank of China (PBoC) mengintervensi lagi kurs tengahnya. Pada hari ini kurs tengah ditetapkan pada CNY 6,6336, melemah 0,23% dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan ini pun berdampak kepada posisi yuan terhadap mata uang global khususnya dolar AS. Pada pukul 10:41 WIB, Yuan melemah 0,44% terhadap greenback. Di sisi lain, pelemahan tersebut juga memberikan kesempatan bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Jumat (6/7/2018), pukul 10.53 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.162,69 Rupiah menguat 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.072,00 | Rp 2.223,00 |
Bank BRI | Rp 2.095,15 | Rp 2.246,08 |
Bank BCA | Rp 2.099,00 | Rp 2.228,00 |
Pemerintah China telah memperkirakan ekspornya turun pada Juni 2018 akibat perang dagang. Reuters memperkirakan ekspor China per Juni secara tahunan (year-on-year/YoY) hanya tumbuh 22%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh hingga 26%.
Pelemahan ini pun berdampak kepada posisi yuan terhadap mata uang global khususnya dolar AS. Pada pukul 10:41 WIB, Yuan melemah 0,44% terhadap greenback. Di sisi lain, pelemahan tersebut juga memberikan kesempatan bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular