
Menguat 0,35%, Rupiah Hentikan Pelemahan 2 Hari terhadap Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 August 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah mampu mengakhiri tren pelemahan selama 2 hari berturut-turut terhadap yuan pagi ini. Apresiasi positif investor global menjadi salah satu obat kuat bagi rupiah menguat terhadap mata uang global termasuk yuan.
Pada Senin (27/8/2018), pukul 11:23 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.141,48. Rupiah menguat 0,35% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Hingga pukul 09:26 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik hingga 0,73% ke 6.012,33.
Sementara itu, Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) hanya naik 0,58%. Penguatan rupiah sepertinya menjadi daya tarik bagi investor asing untuk masuk. Ini terlihat dari aksi beli oleh investor asing telah mencapai Rp 27,1 miliar.
Di lain pihak, meskipun yuan juga sebenarnya menguat, hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar saham negara tersebut gara-gara prediksi perlambatan manufaktur China. Konsensus yang dihimpun oleh Reuters memperkirakan produktivitas sektor ini akan sedikit melambat pada Agustus 2018.
Indeks Manufaktur PMI diperkirakan hanya di angka 51 atau lebih kecil dari bulan sebelumnya sebesar 51,2. Di sisi lain, tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih memanas ikut mempengaruhi investor untuk masuk.
Akibatnya, kenaikan indeks saham Negeri Tirai Bambu tidak sepesat di Indonesia. Hal tersebut yang diperkirakan menjadi faktor penguat rupiah sehingga jual yuan mulai turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 09:35 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Senin (27/8/2018), pukul 11:23 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.141,48. Rupiah menguat 0,35% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Hingga pukul 09:26 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik hingga 0,73% ke 6.012,33.
Sementara itu, Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) hanya naik 0,58%. Penguatan rupiah sepertinya menjadi daya tarik bagi investor asing untuk masuk. Ini terlihat dari aksi beli oleh investor asing telah mencapai Rp 27,1 miliar.
Indeks Manufaktur PMI diperkirakan hanya di angka 51 atau lebih kecil dari bulan sebelumnya sebesar 51,2. Di sisi lain, tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih memanas ikut mempengaruhi investor untuk masuk.
Akibatnya, kenaikan indeks saham Negeri Tirai Bambu tidak sepesat di Indonesia. Hal tersebut yang diperkirakan menjadi faktor penguat rupiah sehingga jual yuan mulai turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 09:35 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.049,00 | Rp 2.197,00 |
Bank BRI | Rp 2.059,50 | Rp 2.202,39 |
Bank BCA | Rp 2.077,00 | Rp 2.205,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular