Tiga Hari Tertekan, Rupiah Bangkit Lawan Dolar Singapura

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 September 2018 09:31
Rupiah sudah tidak lagi di posisi terlemah sepanjang sejarah di hadapan mata uang Negeri Singa.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura berbalik menguat. Rupiah sudah tidak lagi di posisi terlemah sepanjang sejarah di hadapan mata uang Negeri Singa. 

Pada Kamis (6/9/2018) pukul 09:07 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.822.61 di pasar spot. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. 

Kemarin, rupiah ditutup stagnan di hadapan dolar Singapura. Namun dua hari sebelumnya rupiah terdepresiasi lumayan signifikan yaitu 0,48% dan 0,62% hingga menyentuh titik terlemah sepanjang sejarah.

 
 

Berikut perkembangan kurs dolar Singapura di sejumlah bank nasional pukul 09:14 WIB: 



Rupiah memang sedang perkasa dan ini terjadi secara luas (broadbased). Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah menguat 0,33% pada pukul 09:16 WIB. Sementara dolar Singapura juga menguat tetapi hanya 0,07%. 

Hari ini, arus modal sedang berpihak ke Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 09:17 WIB menguat 0,65% sedangkan Straits Time terkoreksi 0,15%. 

Rupiah mendapat suntikan tenaga dari kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 untuk ribuan barang impor jenis konsumsi. Kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi impor sehingga tidak hanya devisa yang 'terbang' ke luar negeri. Dengan begitu transaksi berjalan (current account) dan nilai tukar rupiah bisa lebih stabil. 


Sejauh ini, disinsentif impor mampu menjadi senjata ampuh yang mengawal pergerakan rupiah. Mata uang Tanah Air pun menguat secara luas, termasuk di hadapan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Demam Resesi Reda, Dolar Singapura Tak Berdaya Melawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular