
Rupiah Jadi Sentimen Negatif, IHSG Masih Berpotensi Melemah
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
06 September 2018 08:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 5 September 2018 terkoreksi 3,76% ke level 5.683. Koreksi ini diperkirakan berlanjut seiring dengan masih melemahnya nilai tukar.
Menurut Kiwoom Sekuritas, sektor industri yang mengalami penurunan terbesar pada sektor barang konsumsi (-4.17%) dan industri dasar (-3.99%). Sementara investor asing melakukan net sell disemua perdagangan saham sebesar Rp 877,36 miliar.
Dampak akan kondisi ekternal yang terjadi memberikan sentimen negatif pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Fluktuasi nilai rupiah berimbas pada pasar saham dan dikhawatirkan akan berimbas pada fundamental ekonomi dalam negeri.
Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran pelaku pasar, khususnya jangka pendek. Rupiah yang semakin melemah akan memberikan tekanan kepada APBN dan defisit neraca pembayaran (current account deficit/CAD).
Secara teknikal, indeks IHSG pada hari ini masih berpotensi terkoreksi dengan support dan resisten di level 5.581-5.828.
Sedangkan BNI Sekuritas memandang, pagi ini sebagian besar bursa regional Asia Pasifik bergerak secara negatif di mana Nikkei dibuka turun di antara yang lainnya. Oleh karena itu, BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan mengalami pergerakan fluktuatif dengan potensi untuk terkoreksi kembali.
Hal ini dikarenakan isu pelemahan bursa global serta pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang pada pagi ini berada di posisi Rp 14.969/US$. Pergerakan indeks diperkirakan dalam kisaran 5.600-5.710.
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Menurut Kiwoom Sekuritas, sektor industri yang mengalami penurunan terbesar pada sektor barang konsumsi (-4.17%) dan industri dasar (-3.99%). Sementara investor asing melakukan net sell disemua perdagangan saham sebesar Rp 877,36 miliar.
Secara teknikal, indeks IHSG pada hari ini masih berpotensi terkoreksi dengan support dan resisten di level 5.581-5.828.
Sedangkan BNI Sekuritas memandang, pagi ini sebagian besar bursa regional Asia Pasifik bergerak secara negatif di mana Nikkei dibuka turun di antara yang lainnya. Oleh karena itu, BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan mengalami pergerakan fluktuatif dengan potensi untuk terkoreksi kembali.
Hal ini dikarenakan isu pelemahan bursa global serta pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang pada pagi ini berada di posisi Rp 14.969/US$. Pergerakan indeks diperkirakan dalam kisaran 5.600-5.710.
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular