BI: US$ 4,4 M Devisa Ekspor Sudah Dikonversi ke Rupiah

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
05 September 2018 18:24
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang semakin terperosok.
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang semakin terperosok. Salah satu caranya adalah menarik Devisa Hasil Ekspor (DHE) untuk menambah cadangan devisa.

BI mencatat nilai ekspor hingga kuartal II-2018 tercatat sebesar US$ 43,7 miliar. Dari nilai ekspor tersebut DHE tercatat US$ 34,7 miliar.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dari nilai DHE tersebut sudah ada banyak yang masuk ke bank dalam negeri dan masih ada juga yang ada di bank Luar Negeri.

BI: US$ 4,4 M Devisa Ekspor Sudah Dikonversi ke RupiahFoto: Gubernur BI Perry Warjiyo (REUTERS/Willy Kurniawan)


"DHE nya US$ 34,7 miliar. Dari DHE ini yang masuk ke bank domestik US$ 32,1 miliar atau dalam kata lain, itu kurang lebih 92,4%. Sementara DHE ke bank luar negeri US$ 2,6 miliar atau 7,6%," ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Perry melanjutkan, dari jumlah DHE yang masuk ke dalam bank domestik tidak semuanya dikonversi ke rupiah.

"Dari US$ 32,1 miliar yang dikonversi ke rupiah adalah US$ 4,4 miliar atau 13,7%," jelasnya.

Dia menyebutkan, konversi DHE ke rupiah pada kuartal II-2018 ini lebih rendah dari kuartal II-2017. Oleh karena itu pemerintah melakukan banyak kebijakan agar eskportir tertarik menukarkan DHE nya.

"Kalau di tahun 2017 DHE (dikonversi) 15%-16%, sementara di kuartal II-2018 sebesar 13,7%," kata dia.

Kebijakan yang dilakukan BI agar eksportir mau mengkonversi DHE nya adalah mengeluarkan aturan swap valas dan swap hedging dengan bunga murah.

"Disini kita bisa lihat dan kita tawarkan swap untuk lakukan itu. Biaya murah 5% satu tahun. DHE masuk bisa lebih murah dan dikonversi lebih murah lagi," tegasnya.
(dru) Next Article Daftar Barang Ekspor yang Loyo di Awal 2019

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular