Selamatkan Rupiah, Jokowi Tugaskan 4 Menteri Genjot Ekspor

Lidya Julita Sembiring Kembaren, CNBC Indonesia
04 September 2018 12:33
Darmin melihat bahwa dari keempat kementerian tersebut banyak yang berpotensi di sisi ekspor.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanggil sejumlah menteri Kabinet Kerja untuk membahas rupiah. Adapun dalam rapat, Jokowi meminta seluruh menteri agar fokus dalam menggenjot eskpor yang bisa dipakai untuk menyelamatkan rupiah dalam jangka pendek.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (4/9/2108). Darmin menjelaskan, ada empat menteri yang secara khusus ditugaskan oleh Jokowi untuk menyusun daftar komoditas yang bisa menggenjot ekspor segera.

Adapun penugasan diberikan ke Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Untuk membuat perincian dari rencana penindakan ekspor dengan matriks komiditi apa, tujuannya apa dan sebagainya ya. Mereka diminta dan diberi waktu dua harian. Jadi kita sudah punya daftarnya itu dalam beberapa hari ke depan," ujar Darmin.

Dia menjelaskan, nantinya setelah daftar sudah disusun oleh kementerian terkait, maka akan dilihat mana yang paling cepat bisa memberikan dampak pada peningkatan ekspor dalam jangka pendek. Darmin melihat bahwa dari keempat kementerian tersebut banyak yang berpotensi di sisi ekspor.

"Yang (berpotensi) tambang kan ada batubara ya kan, kemudian ada di SDA yang lain yang menyangkut perkebunan juga ada. Kemudian yang menyangkut industri ada juga manufaktur," kata mantan gubernur Bank Indonesia (BI) itu.

Sementara itu, industri yang akan menjadi penopang utama belum ditentukan karena masih menunggu daftar sektor komoditas yang disusun. Tapi, Darmin menegaskan Jokowi menginginkan barang yang bisa diekspor dalam waktu dekat bukan yang jangka panjang.

"Ini kan bicara jangka pendek. Mana yang bisa didorong jangka pendek bukan kalau tiga, lima tahun lagi. Artinya itu yang mesti mereka identifikasi satu per satu," ujar Darmin.
(miq/miq) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular