Jangan Panik, Performa Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang 2015

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 September 2018 16:21
Ternyata Pelemahan Rupiah Belum Separah 2015
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Agak sulit menjawab pertanyaan itu. Sebab, ternyata, kinerja rupiah tahun ini lebih baik ketimbang 2015. Kok bisa? 

Meski rupiah terdepresiasi sampai ke kisaran Rp 14.800/US$, tetapi sejak awal 2018 pelemahannya hanya 7,9%. Dalam periode yang sama pada 2015, rupiah sudah melemah 14,44%. 

 

Ada baiknya kita melihat dari persepsi yang berbeda. Secara nominal memang depresiasi rupiah terlihat sangat dalam. Namun secara persentase, ternyata hanya sekitar separuh dari pelemahan 2015. 

Tahun ini, ada satu faktor yang bisa membuat pelemahan rupiah tidak sedalam 2015: cadangan devisa. Pada Desember 2014, posisi cadangan devisa Indonesia adalah US$ 111,9 miliar, sementara Desember 2017 adalah US$ 130,2 miliar. Indonesia punya modal yang lebih kuat untuk mengarungi 2018. 

Dengan modal yang lebih kuat, BI punya amunisi untuk meredam depresiasi rupiah. Kemewahan itu tidak ada pada 2015. 

Namun, bukan berarti Indonesia bisa berleha-leha. Walau depresiasi rupiah belum separah 2015, tetapi ke depan potensi pelemahan lebih lanjut masih sangat terbuka. 

Kalau The Fed benar-benar menaikkan suku bunga empat kali pada 2018, berarti sampai akhir tahun masih tersisa dua kali kenaikan lagi. Setiap kali kenaikan suku bunga di AS, aliran modal akan terkonsentrasi ke Negeri Adidaya. Akibatnya, rupiah hampir pasti tertekan. 

Kemudian, transaksi berjalan Indonesia juga masih rawan. Pada Juli 2018, neraca perdagangan mengalami defisit sampai US$ 2,03 miliar, terdalam sejak 2014.  Ini membuat prospek transaksi berjalan kuartal III-2018 agak suram. Defisit yang agak dalam kemungkinan bisa terulang. Artinya, sokongan devisa untuk penguatan rupiah masih akan minim.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular