Simak Saham Pilihan Broker di Awal Pekan Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 September 2018 08:19
Ulasan para broker terkait saham-saham yang patut untuk diperhatikan dalam perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,01% ke level 6.018,46 pada perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (31/8/2018).

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,74 triliun dengan volume sebanyak 8,28 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 300.755 kali.



Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (-3,34%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-1,1%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,73%), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (-4,57%), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (-1,16%).

Lantas, berikut ulasan para broker terkait saham-saham yang patut untuk diperhatikan dalam perdagangan hari ini, Senin (3/9/18).


1. Indosurya Bersinar Sekuritas
Indosurya Sekuritas mengatakan mengawali perdagangan di bulan September, IHSG terlihat akan cukup bergairah dikarenakan akan terdapat banyak rilis data perekonomian dalam negeri pada hari ini.

Di antaranya, data perekonomian inflasi, pertumbuhan kredit, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia hingga jumlah kedatangan turis. Beberapa data tersebut akan mewarnai awal bulan dan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.

"Potensi kenaikan pada IHSG masih terlihat dengan adanya banyak rilis data perekonomian yang disinyalir masih akan menunjukkan kondisi fundamental perekonomian yang stabil, hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap William Surya Wijaya dalam catatan risetnya.

Sedangkan kisaran IHSG berada di level 5.872-6.226, dengan saham-saham yang layak untuk diperhatikan di antaranya: WIKA, SMRA, WSBP, WTON, BBCA, BBNI, BJTM, ROTI, MYOR, GGRM dan UNVR.

2. Kiwoom Sekuritas Indonesia

Kiwoom Sekuritas mengatakan pergerakan indeks hari ini masih di pengaruhi sentimen eksternal antara lain sentimen tarif dagang antar Amerika Serikat (AS) dan Cina dan hasil perundingan antara AS dan Kanada terkait perdagangan bebas Amerika Utara tidak mencapi kesepakatan.

Selain itu Presiden AS Donald Trump menyatakan ingin melanjutkan rencana memberlakukan tarif pada US$200 miliar kepada impor Cina. Krisis keuangan di Turki dan Argentina masih menjadi fokus perhatian pasar saat ini khususnya setelah apa yang terjadi pada hari jumat lalu.

"Penurunan Rupiah juga merupakan yang terburuk sejak 1998, dan masih akan berpotensi untuk turun sepanjang tahun ini. Secara teknikal, indeks IHSG memiliki potensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.966-6.043", ungkap Kiwoom Sekuritas dalam risetnya.

Saham-saham yang perlu diperhatikan di antaranya:

1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat pertumbuhan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 13,7% hingga periode 30 Juni 2018 menjadi Rp 3,55 triliun atau Rp 1.847 per saham dibandingkan laba Rp3,12 triliun atau Rp 1.624 per saham pada tahun sebelumnya.

Meningkatnya laba sebesar 13.7%, tentunya sejalan dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan memperoleh kenaikan pendapatan menjadi Rp 45,30 triliun dari pendapatan Rp 40,24 triliun tahun sebelumnya.

Secara jangka pendek, rekomendasi jual memiliki probabilitas 72% dengan target di level Rp 64.450 dan exit di level harga Rp 77.425. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 46% di target Rp 99.550 dan exit Rp 60.050, sedangkan support area berada di level Rp 72.350 dan resistance di level harga Rp 74.100.

2. PT Indika Energy Tbk (INDY)
INDY mencatat pertumbuhan laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 48,9% hingga periode 30 Juni 2018 menjadi US$76,31 juta dari laba US$51,22 juta di periode sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya pertumbuhan laba sebesar 48.9% ini didukung pencapain kinerja pendapatan perusahaan di mana perusahaan membukukan pendapatan naik tajam menjadi US$1,44 miliar dari US$453,03 juta.

Strategi sell secara jangka pendek memiliki probabilitas 73% dengan target di Rp 2.950 dan exit di level Rp 4.350. Strategi sell untuk investasi memiliki probabilitas 71% dengan target di level harga Rp 2.550 dan exit di level Rp 3.300/saham. Area support berada di level Rp 3.100 dan resistance di level Rp 3.200.


3. Artha Sekuritas Indonesia
Artha Sekuritas memprediksi bahwa IHSG terkoreksi dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang masih berlanjut. Selain itu, kenaikan Indonesia 10 Year Bonds yield ke level 8,1% juga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.

"Investor juga akan mengantisipasi data inflasi yang akan segera rilis awal pekan ini. Resistance 2 di level 6.070, resistance 1 di level 6.004 serta support 1 di level 5.966 dan support 2 di level 5.914," ungkap Dennies Christopher, analis Artha.

Saham-saham yang patut untuk diperhatikan di antaranya: ASII, ADHI, PTPP, LSIP, WSBP dan MEDC.

(prm) Next Article Jangan Kelewat! Cek Dulu 10 Saham Paling Cuan 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular