
Beban Keuangan Melonjak, Laba MAP Aktif Anjlok 62%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
31 August 2018 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) meraih laba bersih Rp 32,37 miliar pada periode Semester I-2018, anjlok 61,85% dibandingkan dengan kinerja Semester I-2017 yang tercatat Rp 84,86 miliar.
Anjloknya laba perusahaan ritel olahraga dan gaya hidup ini disebabkan karena melonjaknya beban keuangan yang mencapai Rp 291,85 miliar, naik lebih dari 5 kali lipat dari setahun sebelumnya Rp 52,22 miliar.
Sementara itu, beban penjualan meningkat hampir Rp 100 miliar, dari sebelumnya Rp 701,14 miliar menjadi Rp 800,62 miliar pada Semester I-2018.
Pada dasarnya, pendapatan penjualan MAPA mengalami peningkatan yang tercermin pada pendapatan bersih dan laba bruto. Pendapatan bersih mencapai Rp 2,91 triliun, naik 23,28% dibandingkan tahun lalu Rp 2,36 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan tumbuh 24,13% menjadi Rp 1,6 triliun dari sebelumnya Rp 1,29 triliun. Hal tersebut menyebabkan laba bruto MAPA mencapai Rp 1,3 triliun, tumbuh 22,16% dari sebelumnya Rp 1,06 triliun.
Meskipun kinerja keuangan tertekan akibat beban bunga utang, namun Ratih D. Gianda, Corporate Secretary MAPA mengatakan emiten ini terus melihat pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen usahanya. Menurutnya, perkembangan proses bisnis yang MAPA lakukan secara terus-menerus tercermin dalam same store sales growth.
"Penambahan jumlah gerai, dan perbaikan yang signifikan dalam persediaan barang mendorong pencapaian kinerja keuangan kami, baik dalam hal penjualan maupun margin di semester pertama 2018," dalam siaran pers, Jumat (31/8/2018).
Menurutnya, pada periode Semester I-2018, salah satu upaya untuk memperkuat fokus MAP Aktif dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya adalah dengan melakukan mengakuisisi merek Lego dan Clarks.
MAPA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2018. Per Juni 2018, MAPA memiliki 991 toko di 71 kota di seluruh Indonesia dan mengelola lebih dari 150 merek, yang lebih dari 40 di antaranya merupakan merek eksklusif. MAPA juga memiliki multi-brand chains, seperti Planet Sports Asia, Sports Station, The Athlete's foot dan lain-lain.
(dob/dob) Next Article Kinerja Membaik, Pemilik Sogo Dkk Tak akan Tutup Gerai Lagi
Anjloknya laba perusahaan ritel olahraga dan gaya hidup ini disebabkan karena melonjaknya beban keuangan yang mencapai Rp 291,85 miliar, naik lebih dari 5 kali lipat dari setahun sebelumnya Rp 52,22 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan tumbuh 24,13% menjadi Rp 1,6 triliun dari sebelumnya Rp 1,29 triliun. Hal tersebut menyebabkan laba bruto MAPA mencapai Rp 1,3 triliun, tumbuh 22,16% dari sebelumnya Rp 1,06 triliun.
Meskipun kinerja keuangan tertekan akibat beban bunga utang, namun Ratih D. Gianda, Corporate Secretary MAPA mengatakan emiten ini terus melihat pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen usahanya. Menurutnya, perkembangan proses bisnis yang MAPA lakukan secara terus-menerus tercermin dalam same store sales growth.
"Penambahan jumlah gerai, dan perbaikan yang signifikan dalam persediaan barang mendorong pencapaian kinerja keuangan kami, baik dalam hal penjualan maupun margin di semester pertama 2018," dalam siaran pers, Jumat (31/8/2018).
Menurutnya, pada periode Semester I-2018, salah satu upaya untuk memperkuat fokus MAP Aktif dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya adalah dengan melakukan mengakuisisi merek Lego dan Clarks.
MAPA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2018. Per Juni 2018, MAPA memiliki 991 toko di 71 kota di seluruh Indonesia dan mengelola lebih dari 150 merek, yang lebih dari 40 di antaranya merupakan merek eksklusif. MAPA juga memiliki multi-brand chains, seperti Planet Sports Asia, Sports Station, The Athlete's foot dan lain-lain.
(dob/dob) Next Article Kinerja Membaik, Pemilik Sogo Dkk Tak akan Tutup Gerai Lagi
Most Popular