IHSG Anjlok Terseret Rupiah, Analis: Kepanikan Sesaat

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 August 2018 12:41
Penurunan IHSG hari ini dampak sentimen negatif dari depresiasi rupiah.
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini ditutup melemah 1,19% ke level 5.947,35 poin. Penyebabnya adalah kondisi rupiah yang melemah hingga pagi ini sampai ke level Rp 14.700/US$.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan penurunan IHSG hari ini dampak sentimen negatif dari depresiasi rupiah. Hal itu dipengaruhi oleh faktor eksternal yang menambah tekanan adalah krisis mata uang Argentina.

"Penurunan IHSG hari ini tentu sentimen negatif dari depresiasi rupiah, sudah mencapai Rp 14.800 dan pastinya akan ada kepanikan di saat seperti ini," kata William kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/8).

Meski demikian, dia menilai dalam minggu ini investor asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi. Ditambah lagi dengan pelemahan yang terjadi setengah hari ini investor asing pun hanya mencatatkan jual bersih sebesar Rp 62,93 miliar.

"Jadi saya kira ini kepanikan sesaat saja. Bank Indonesia terus intervensi dan upaya pemerintah yang dilakukan sudah tepat, walaupun masih kalah dengan kondisi global, namun upaya proteksinya sudah tepat," sambung dia.

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menembus level psikologis baru. Rupiah pada hari ini, Jumat (31/8/2018), sudah di level Rp 14.700/US$.

Rupiah, bukan satu-satunya mata uang yang melemah. Nilai tukar negara-negara lain, juga ikut melemah dan mengingatkan kembali pada istilah yang dipopulerkan Morgan Stanley di 2013 yaitu The Fragile Five.

Kelompok ini adalah lima negara yang cukup rentan terdampak krisis ekonomi global, dan menggambarkan suatu negara yang masih cukup bergantung terhadap aliran modal asing untuk perekonomian.


(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular