Mandiri Proyeksi Rupiah Capai Rp 14.635/US$ hingga Akhir 2018

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
30 August 2018 17:38
Rupiah masih akan mengalami tekanan hingga akhir tahun.
Foto: ilustrasi dollar Amerika (REUTERS/Marcos Brindicci)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan sejak awal tahun lalu. Bahkan pada Kamis (30/8/2018) rupiah tercatat di atas Rp 14.670 per US$.


Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Anton Gunawan menilai rupiah masih akan mengalami tekanan hingga akhir tahun. BMRI memproyeksikan hingga akhir tahun nilai rupiah diproyeksi bisa mencapai hingga Rp 14.635 per US$. Salah satu faktor yang disinggung Anton adalah perang dagang AS dan China.

"Tekanan rupiah masih ada dan akan berlanjut terutama saat AS masih akan terus berlanjut lakukan perang dagang. Kita enggak tahu ending trade war dengan China gimana, sekarang bisa berlanjut lebih buruk atau setop. Jadi itu masih uncertainty," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Anton menilai, selain perang dagang, tantangan lainnya dari global adalah rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS (The Fed). Selain itu, tekanan dari domestik juga ada, yakni berasal dari defisit transaksi berjalan (CAD) dan inflasi.

Lebih lanjut, Anton menilai hingga saat ini perekonomian Indonesia masih berjalan dengan baik dan harus tetap dijaga agar tidak keluar dari fundamentalnya.

"Kita periode normal. Sebelum ini adalah periode yang tidak normal. Di global juga rendah, harusnya memang balik ke arah normal sebelum global financial crisis. Ini mercerminkan cenderung adanya pengetatan baik dari fiskal maupun moneter, likuditidas perbankan lebih ketat, apalagi DPK tumbuhnya tidak begitu cepat," katanya menjelaskan.
(miq/miq) Next Article Dolar Tembus Rp 14.410, Ini Situasi Money Changer di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular