Investor Kembali Lepas Saham TCPI, Harganya Anjlok 5,86%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 August 2018 11:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) tercatat turun 5,86% menjadi Rp 3.050 per saham dalam perdagangan sesi I hari ini. Saham TCPI diperdagangkan sebanyak 2.925 kali dengan volume 3,58 juta lembar saham dan total nilai transaksi sebesar Rp 10,71 miliar.
Pelemahan harga saham perseroan tersebut melanjutkan penurunan harga saham pada hari sebelumnya. Tercatat harga saham perseroan ditutup negatif (-8,99%) ke level harga Rp 3.240 pada perdagangan kemarin Rabu
(30/8/18).
Sedangkan selama seminggu terakhir, harga saham perseroan tercatat terkoreksi sebesar 6,15%.
Lebih lanjut, hari ini merupakan pelanjutan perdagangan kembali harga saham perseroan setelah sempat di suspensi oleh Bursa Efek indonesia (BEI) dan mulai diperbolehkan untuk kembali ditransaksikan pada perdagangan kemarin.
Tercatat BEI sudah dua kali menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham TCPI. Yaitu pada perdagangan hari Selasa (24/7/2018). Lalu saham perseroan kembali dibekukan pada hari Selasa (7/8/18) sebagai rangka cooling down setelah harga saham melonjak signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di halaman resmi perusahaan, kinerja dari perusahaan memang terbilang cukup positif. Terhitung sejak tahun 2015, perusahaan tak pernah membukukan perlambatan pendapatan dan laba bersih.
(roy/roy) Next Article Sudah Kemahalan, Harga Saham TCPI Kembali Anjlok 12,62%
Pelemahan harga saham perseroan tersebut melanjutkan penurunan harga saham pada hari sebelumnya. Tercatat harga saham perseroan ditutup negatif (-8,99%) ke level harga Rp 3.240 pada perdagangan kemarin Rabu
(30/8/18).
Tercatat BEI sudah dua kali menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham TCPI. Yaitu pada perdagangan hari Selasa (24/7/2018). Lalu saham perseroan kembali dibekukan pada hari Selasa (7/8/18) sebagai rangka cooling down setelah harga saham melonjak signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di halaman resmi perusahaan, kinerja dari perusahaan memang terbilang cukup positif. Terhitung sejak tahun 2015, perusahaan tak pernah membukukan perlambatan pendapatan dan laba bersih.
Pada tahun 2016, penjualan perusahaan melesat 67,4% menjadi Rp 565,1 miliar, dari yang sebelumnya Rp 337,5 miliar. Seiring dengan melesatnya penjualan, laba bersih terkerek sebesar 152,8% menjadi Rp 86,2 miliar, dari yang sebelumnya Rp 34,1 miliar.
Beralih ke tahun 2017, penjualan perusahaan naik 15,1% menjadi Rp 650,4 miliar, sementara laba bersih naik 2,9% menjadi Rp 88,7 miliar. Memasuki tahun 2018, perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih higga 100%, ditopang oleh pertumbuhan permintaan jumlah kargo yang dikirimkan perusahaan.
Beralih ke tahun 2017, penjualan perusahaan naik 15,1% menjadi Rp 650,4 miliar, sementara laba bersih naik 2,9% menjadi Rp 88,7 miliar. Memasuki tahun 2018, perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih higga 100%, ditopang oleh pertumbuhan permintaan jumlah kargo yang dikirimkan perusahaan.
(roy/roy) Next Article Sudah Kemahalan, Harga Saham TCPI Kembali Anjlok 12,62%
Most Popular