
Nantikan Hasil Pertemuan AS-Kanada, Bursa Asia Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,15%, indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Kospi naik 0,26%, indeks Shanghai turun 0,31%, dan indeks Strait Times turun 0,11%.
Investor menantikan hasil dari pertemuan antara AS dengan Kanada terkait dengan perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Delegasi Kanada kini sudah berada di Washington untuk membahas hal tersebut.
Sejatinya, sepanjang hari bursa saham Asia cenderung menguat lantaran ada optimisme bahwa kedua negara bisa mencapai kata sepakat. Pasalnya, pihak AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini.
Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyatakan Kanada adalah mitra penting bagi Negeri Paman Sam sehingga kepentingan mereka tentu juga akan dilindungi.
"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.
Namun, investor pada akhirnya cenderung berhati-hati dalam menantikan hasil akhirnya. Sebelumnya, AS telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.
Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning juga datang dari persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve selaku bank sentral AS yang kembali menyeruak.
Penyebabnya adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Agustus versi the Conference Board yang diumumkan sebesar 133,4, mengungguli konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 126,7.
Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, the Fed dianggap perlu melakukan normalisasi sebanyak 4 kali.
Terakhir, tekanan datang dari rilis data indeks keyakinan konsumen Jepang periode Agustus yang diumumkan sebesar 43,3, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 43,4.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Investor menantikan hasil dari pertemuan antara AS dengan Kanada terkait dengan perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Delegasi Kanada kini sudah berada di Washington untuk membahas hal tersebut.
Sejatinya, sepanjang hari bursa saham Asia cenderung menguat lantaran ada optimisme bahwa kedua negara bisa mencapai kata sepakat. Pasalnya, pihak AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini.
"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.
Namun, investor pada akhirnya cenderung berhati-hati dalam menantikan hasil akhirnya. Sebelumnya, AS telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.
Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning juga datang dari persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve selaku bank sentral AS yang kembali menyeruak.
Penyebabnya adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Agustus versi the Conference Board yang diumumkan sebesar 133,4, mengungguli konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 126,7.
Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, the Fed dianggap perlu melakukan normalisasi sebanyak 4 kali.
Terakhir, tekanan datang dari rilis data indeks keyakinan konsumen Jepang periode Agustus yang diumumkan sebesar 43,3, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 43,4.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular