Rupiah Makin Loyo, Net Sell Asing Makin Kencang Rp 241 M

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 August 2018 11:15
Jual bersih investor asing di pasar saham kini sudah menyentuh angka Rp 241 miliar, membengkak lebih dari 2 kali lipat dibandingkan posisi pada pagi hari tadi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Jual bersih investor asing di pasar saham kini sudah menyentuh angka Rp 241 miliar, membengkak lebih dari 2 kali lipat dibandingkan posisi pada pagi hari tadi yang sebesar Rp 101 miliar. Sebagai informasi, kemarin (28/8/2018) investor asing membukukan beli bersih hingga Rp 801 miliar.

5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 56,5 miliar), PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 54,8 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 37,9 miliar), PT Multi Bintang Indonesia Tbk/MLBI (Rp 34,9 miliar), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (Rp 33,5 miliar).

Posisi rupiah yang makin terpuruk membuat investor asing kian gencar melepas saham-saham di tanah air. Pada pagi tadi, rupiah melemah 0,12% di pasar spot melawan dolar AS. Kini, pelemahannya sudah mencapai 0,16% ke level Rp 14.640. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.

Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang kuat jika disandingkan dengan mata uang negara-negara berkembang kawasan Asia. Melawan ringgit, dolar AS menguat 0,15%. Melawan baht, dolar AS menguat 0,31%. Sementara melawan rupee, dolar AS menguat 0,22%.

Dolar AS terdongkrak oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Agustus versi the Conference Board yang diumumkan sebesar 133,4, mengungguli konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 126,7. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen optimistis dengan situasi ekonomi terkini.

Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve menjadi kembali menyeruak dan mendorong dolar AS menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular