
Rupiah Melemah, Dana Asing Rp 101 M 'Kabur' dari Pasar Saham
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 August 2018 09:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana investor asing sebesar Rp 101 miliar langsung mengalir keluar dari pasar saham pada sesi awal perdagangan. Padahal, kemarin investor asing membukukan beli bersih hingga Rp 801 miliar.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 55,1 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 27,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 14,7 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 13,5 miliar), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 13 miliar).
Aksi jual dilakukan investor asing lantaran rupiah yang melemah hingga 0,12% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.635. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.
Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang kuat, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat sebesar 0,07%. Dolar AS terdongkrak oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen periode Agustus versi the Conference Board yang diumumkan sebesar 133,4, mengungguli konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 126,7. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen optimistis dengan situasi ekonomi terkini.
Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve menjadi kembali menyeruak dan mendorong dolar AS menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF (Rp 55,1 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 27,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 14,7 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 13,5 miliar), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 13 miliar).
Aksi jual dilakukan investor asing lantaran rupiah yang melemah hingga 0,12% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.635. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.
Capaian pada bulan Agustus merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2000 atau nyaris 18 tahun. Dengan capaian tersebut, perekonomian AS diproyeksikan akan semakin baik kedepannya, seiring dengan kencangnya konsumsi masyarakat. Pada akhirnya, persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Federal Reserve menjadi kembali menyeruak dan mendorong dolar AS menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular