Volatilitas Saham TCPI Kian Tinggi, Pagi Ini Turun 6,74%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
29 August 2018 09:53
Sebagian investor tampaknya mulai merealisasikan keuntungan setelah harga saham perusahaan angkutan batu bara dan minyak ini naik tinggi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) merosot saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Sebagian investor tampaknya mulai merealisasikan keuntungan setelah harga saham perusahaan angkutan batu bara dan minyak ini naik tinggi.

Hingga pukul 09.38 WIB harga sahamĀ TCPI drop 6,74% ke level harga Rp 3.320/saham. Volume transaksi saham ini mencapai 2,43 juta saham senilai Rp 8,45 miliar.

SahamĀ TCPI menarik perhatian pelaku pasar karena sejak IPO pada 6 Juli 2018 harga saham TCPI terus bergerak liar dan naik hingga 3.000%. Koreksi harga saham yang terjadi hari ini, masih membuat harga saham TCPI naik sekitar 2.305,80% dari hari harga IPO di level Rp 138/saham.

Saham ini juga dua kali dihentikan perdagangannya oleh Bursa Efek Indonesia karena kenaikan harga saham tidak wajar dan investor diminta untuk menyimak semua informasi dari perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan menyebutkan langkah akuisisi ini merupakan bentuk ekspansi perusahaan secara anorganik.

"Dengan akuisisi ini perusahaan akan dapat memberdayakan armada yang dimiliki oleh perusahaan terakuisisi untuk operasional yang sekaligus akan mengurangi jumlah armada yang disewa oleh perusahaan untuk melakukan pekerjaan pengangkutan saat ini, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan," kata Presiden Direktur TCPI, Dirc Richard, di dalam keterangannya, Kamis (16/8).

Selain ekspansi anorganik, perusahaan juga akan melakukan pengembangan dengan pengembangan pasar (market base) dan pengembangan jumlah kargo (cargo base). Dirc juga menyebutkan, perusahaan akan menjajaki pekerjaan pengangkutan bahan tambang lain diluar batu bara di wilayah Indonesia bagian timur.

Kemarin, perusahaan menyatakan baru saja menandatangani kontrak diesel full transportation agreement senilai Rp 6,5 miliar untuk pengangkutan solar industri. Kontrak tersebut akan berakhir pada Februari 2019 mendatang. Pengangkutan ini akan dilakukan dari Palaran, Samarinda ke Bengalon di Kalimantan Timur menggunakan kapal (oil barge).



(roy) Next Article Bergerak Liar Lagi, Saham TCPI Naik 22,81%,

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular