Perang Dagang Reda, Investor Buru Obligasi Pemerintah

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
28 August 2018 18:34
Lelang rutin SBN menawarkan obligasi pemerintah
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbas sentimen gencatan perang dagang (trade truce) mendongkrak minat investor dalam lelang rutin surat berharga negara (SBN) hari ini, total permintaan mencapai Rp 59,28 triliun.

Angka itu di atas rerata permintaan investor dalam empat lelang terakhir Rp 34,85 triliun dan menjadi yang terbesar setidaknya sejak pertengahan tahun ini. 

Penerbitan obligasi pemerintah dengan jumlah jumbo tersebut juga mengindikasikan posisi tawar pemerintah yang relatif masih kuat di hadapan investor karena tingkat imbal hasil (yield) yang dilepas dalam lelang masih lebih rendah daripada kondisi pasar. 

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu dalam rilisnya menyatakan dari jumlah penawaran investor tersebut, pemerintah menerbitkan obligasi dalam jumlah terbesar yang dimungkinkan yaitu Rp 20 triliun. 

Dalam lelang, pemerintah menawarkan enam seri SBN, yang berupa dua surat perbendaharaan negara (SPN) bertenor 3 bulan dan tenor 12 bulan dan empat seri kupon tetap (fixed rate/FR).

SPN merupakan SBN bertenor di bawah 1 tahun. SBN seri FR yang ditawarkan dalam lelang juga merupakan empat seri acuan utama tahun ini.

 Hasil Lelang Surat Berharga Negara (SBN)
28-Aug-18SPN03181101SPN12190411FR0063FR0064FR0065FR0075
Jatuh tempo1-Nov-181-Aug-1915-May-2315-May-2815-May-3315-May-38
Yield rerata tertimbang5.330%6.190%7.778%7.957%8.024%8.383%
Penawaran masuk 10,8805,80014,84017,2745,3505,140
Penawaran dimenangkan 3,0001,1002,6506,6002,1504,500
Target indikatif10,000
Target maksimal20,000
Total penawaran masuk 59,284
Penerbitan 20,000
Sumber: DJPPR, Kemenkeu  

Merujuk data Reuters dan dariprediksi pelaku pasar efek surat utang, koreksi yang terjadi di pasar SBN sejak tadi pagi tidak membuat pemerintah menetapkan yield lelang yang terlalu tinggi dibandingkan dengan posisi pasar. 

Pada empat dari enam seri yang dilelang, yield yang dimenangkan lebih rendah daripada yield pasar. SPN 12 bulan dilepas pada yield 6,19% yang jauh lebih rendah dari pada yield pasar yaitu 6,75%, seri 5 tahun dilepas pada yield 7,77% yang di bawah yield pasar 7,8%, seri 10 tahun dilepas pada yield 7,95% di bawah yield pasar 7,96%, dan 15 tahun yang dilepas apada yield 8,02% di bawah yield pasar 8,06%. 

Mayoritas yield yang dimenangkan dalam lelang ternyata juga di bawah prediksi dua pelaku pasar surat utang yang kami kompilasi tadi siang. Lelang merupakan agenda penerbitan SBN rutin yang digelar pemerintah setiap satu pekan secara berselang antara SBN konvensional dengan surat berharga syariah negara (SBSN).  

Prediksi dan Realisasi Lelang
SeriMNC SekuritasMandiri SekuritasYield PasarRealisasi Lelang
SPN031811295,25% - 5,34% 5,3% (5,25%-5,35%)5,1%5.330%
SPN121908296,15% - 6,25%6,36% (6,31%-6,41%)6,755%6.190%
FR00637,68% - 7,78%7,83% (7,78%-7,88%)7,809%7.778%
FR00647,87% - 7,96%7,94% (7,89%-7,99%)7,967%7.957%
FR00658,00% - 8,09%8,09% (8,04%-8,14%)8,066%8.024%
FR00758,31% - 8,4%8,37% (8,32%-8,42%)8,382%8.383%
Jumlah permintaanRp 25 triliun-Rp 35 triliunRp 35 triliun-Rp 40 triliun Rp 59.28 triliun
Sumber: Diolah

Lelang hari ini diwarnai koreksi harga dengan selisih yang kurang signifikan sehingga cenderung flat hingga akhir perdagangan. Koreksi tersebut terjadi justru ketika kondisi global sedang kondusif, terutama ketika gencatan perang dagang (trade truce) terjadi antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya.

Trade truce terjadi ketika AS berhasil bersepakat dengan pemerintahan Meksiko dan segera melanjutkannya dengan negosiasi bersama delegasi Kanada. 

Kondusifnya kondisi tersebut mendorong pasar investasi surat berharga di luar AS menghijau karena investor teryakinkan untuk sesaat untuk berinvestasi pada instrumen yang lebih berisiko, seperti di negara berkembang dan Asia, salah satunya Indonesia.

Di pasar domestik, pasar saham dan rupiah cenderung flat pada perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,28% menjadi 6.042 dan mata uang garuda melemah 0,1% menjadi Rp 14.617 per dolar AS. 

Karena itu, koreksi yang terjadi di pasar obligasi pemerintah cenderung memperjelas adanya dugaan pembentukan pasar tanpa ada momentum yang mendukung menjelang lelang, atau istilah lainnya menggiring yield (cornering) sesuai dengan yang diinginkan. 

Tiga seri SBN yang terkoreksi harganya adalah seri acuan 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun. Masing-masing mereka mengalami kenaikan yield 1 basis poin (bps), 3 bps, dan 0,5 bps menjadi 7,8%, 7,96%, dan 8,06%. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder dengan besaran 100 bps setara dengan 1%. 

Yield Obligasi Negara Acuan 28 Aug 2018
SeriBenchmarkYield 27 Aug 2018 (%) Yield 28 Aug 2018 (%)Selisih (basis poin)
FR00635 tahun7.7957.8091.40
FR006410 tahun7.9367.9673.10
FR006515 tahun8.0618.0660.50
FR007520 tahun8.3888.382-0.60
  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular