Ekspansi Usaha, Astra Rencana Masuk Bisnis Fintech
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 August 2018 13:10
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) berencana untuk membuka layanan pembiayaan berbasis finansial teknologi (fintech) dengan menintegrasikan 10 layanan akan usaha yang bergerak di jasa keuangan yang.
Direktur Utama ASII Prijono Sugiarto mengatakan bahwa saat ini perseroan belum memastikan kepastian peluncuran layanan tersebut. Namun, dipastikan perseroan akan masuk ke industri tersebut sebagai bagian dari pertumbuhan pembiayaan di jasa keuangannya.
"Jadi ini inisiatif strategi digital, kami fintech masih early step ya, dan percayalah pasti kami masuk kesana jadi tunggu waktunya saja. Cuman ini menjadi pelengkap dari jasa keuangan di Astra," ujarnya dalam paparan publik di acara Investor Summit 2018, Selasa (28/8/18).
Sementara itu, perseroan saat masih belum memastikan nilai investasi dari pengembangan ke fintech tersebut. Namun, ASII merasa dengan modal dan kas internal yang mencukupi, dinilai dapat memudahkan perseroan dalam mengembangkan bisnis tersebut.
"Kami itu customer based kami untuk mobil dan motor ada sekitar 10 juta. Jadi dengan seluruh jasa keuangan kami itu dan asetnya jadi kami yakin modal kami sangat mencukupi," tambahnya.
Lebih lanjut, selama semester I tahun ini bisnis jasa keuangan perseroan meningkat 5% menjadi Rp 2,1 triliun secara year on year (YoY).
Namun, pada periode tersebut tercatat bisnis pembiayaan konsumen perseroan mengalami penurunan nilai sebesar 6% menjadi Rp 39,7 triliun YoY. Hal tersebut disebabkan oleh turunnya pembiayaan pada segmen mobil low cost.
Sementara itu, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor meningkat 20% menjadi Rp 1,1 triliun.
(hps/hps) Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?
Direktur Utama ASII Prijono Sugiarto mengatakan bahwa saat ini perseroan belum memastikan kepastian peluncuran layanan tersebut. Namun, dipastikan perseroan akan masuk ke industri tersebut sebagai bagian dari pertumbuhan pembiayaan di jasa keuangannya.
"Jadi ini inisiatif strategi digital, kami fintech masih early step ya, dan percayalah pasti kami masuk kesana jadi tunggu waktunya saja. Cuman ini menjadi pelengkap dari jasa keuangan di Astra," ujarnya dalam paparan publik di acara Investor Summit 2018, Selasa (28/8/18).
Sementara itu, perseroan saat masih belum memastikan nilai investasi dari pengembangan ke fintech tersebut. Namun, ASII merasa dengan modal dan kas internal yang mencukupi, dinilai dapat memudahkan perseroan dalam mengembangkan bisnis tersebut.
Lebih lanjut, selama semester I tahun ini bisnis jasa keuangan perseroan meningkat 5% menjadi Rp 2,1 triliun secara year on year (YoY).
Namun, pada periode tersebut tercatat bisnis pembiayaan konsumen perseroan mengalami penurunan nilai sebesar 6% menjadi Rp 39,7 triliun YoY. Hal tersebut disebabkan oleh turunnya pembiayaan pada segmen mobil low cost.
Sementara itu, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor meningkat 20% menjadi Rp 1,1 triliun.
(hps/hps) Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?
Most Popular