China Bikin Dolar AS Balik ke Rp 14.600, Kok Bisa?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 August 2018 09:26

Bank Sentral China (PBoC) mengumumkan bahwa penentuan nilai tukar harian yuan akan diubah. Selama ini, PBoC memang mematok nilai tengah harian yuan terhadap dolar AS, dengan hanya mengizinkan yuan melemah atau menguat maksimal 2% dari nilai tengah tersebut.
Akhir pekan lalu, PBoC menyatakan bahwa metodologi penentuan nilai tengah harian yuan akan diubah agar mata uang ini lebih stabil. Hal ini dilakukan di tengah gelombang keperkasaan dolar AS dan perang dagang AS vs China.
“Akibat Dollar Index yang kuat dan friksi dagang, tercipta sebuah aktivitas pro-cyclical di pasar valas. Sentimen pro-cyclical ini membuat PBoC menetapkan pendekatan counter-cyclical untuk penentuan nilai tengah harian yuan,” sebut pernyataan PBoC, dikutip dari Reuters.
Awalnya, kebijakan ini direspons dengan penguatan yuan yang signifikan. Namun penguatan tajam ini memunculkan dampak negatif: ambil untung.
Melihat yuan yang menguat lebih dari 1%, investor tergoda melakukan profit taking. Aksi jual masif yang melanda yuan menyebabkan mata uang ini berbalik melemah.
Pelemahan yuan memberi ruang bagi dolar AS untuk perlahan kembali menguat. Akibatnya, greenback mulai menipiskan pelemahannya di Asia, termasuk terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular