Penyaluran Kredit Melesat, Saham Bank BUKU IV Malah Dilepas
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 August 2018 13:41
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank BUKU IV dilepas investor hingga akhir sesi 1: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,99%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 1,59%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 0,73%.
Tekanan dari sisi eksternal membuat pelaku pasar melepas saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar. Saham bank-bank BUKU IV memang memiliki kapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sentimen eksternal yang dimaksud adalah perang dagang antara AS dengan China yang tak kunjung usai. Perundingan dagang antara AS dengan China yang digelar pada 22 dan 23 Agustus berakhir tanpa disepakatinya langkah-langkah konkret untuk mengakhiri perang dagang bilateral yang dimulai pada bulan lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Sejak diumumkan pada pekan lalu, pesimisme sudah menyelimuti negosiasi ini, lantaran delegasi kedua negara dipimpin oleh pejabat dengan tingkatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negosiasi-negosiasi sebelumnya.
Pada pertemuan kali ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Padahal, sejatinya ada sentimen positif bagi saham-saham perbankan yakni kencangnya penyaluran kredit. Sepanjang bulan Juni, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit bank umum kepada pihak ketiga tumbuh sebesar 10,8% YoY, jauh mengalahkan capaian periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 7,7% YoY. Capaian tersebut juga mengalahkan angka bulan Mei yang sebesar 10,3% YoY.
Dari sisi profitabilitas, bank BUKU IV juga tercatat yang paling baik jika dibandingkan dengan bank BUKU I, II, dan III. Bank BUKU IV merupakan satu-satunya yang bisa membukukan kenaikan laba bersih hingga Juni 2018, yakni menjadi Rp 46,1 triliun, dari Rp 40,1 triliun per Juni 2017.
Sementara itu, laba bersih bank BUKU I turun menjadi Rp 393 miliar, dari yang sebelumnya Rp 400 miliar. Laba bersih bank BUKU II turun menjadi Rp 4,7 triliun, dari yang sebelumnya Rp 5,2 triliun. Sementara itu, laba bersih bank BUKU III turun menjadi Rp 18,3 triliun, dari yang sebelumnya Rp 18,8 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Persaingan Ketat, BNI akan Naikan Suku Bunga Kredit
Tekanan dari sisi eksternal membuat pelaku pasar melepas saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar. Saham bank-bank BUKU IV memang memiliki kapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada pertemuan kali ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Padahal, sejatinya ada sentimen positif bagi saham-saham perbankan yakni kencangnya penyaluran kredit. Sepanjang bulan Juni, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit bank umum kepada pihak ketiga tumbuh sebesar 10,8% YoY, jauh mengalahkan capaian periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 7,7% YoY. Capaian tersebut juga mengalahkan angka bulan Mei yang sebesar 10,3% YoY.
Dari sisi profitabilitas, bank BUKU IV juga tercatat yang paling baik jika dibandingkan dengan bank BUKU I, II, dan III. Bank BUKU IV merupakan satu-satunya yang bisa membukukan kenaikan laba bersih hingga Juni 2018, yakni menjadi Rp 46,1 triliun, dari Rp 40,1 triliun per Juni 2017.
Sementara itu, laba bersih bank BUKU I turun menjadi Rp 393 miliar, dari yang sebelumnya Rp 400 miliar. Laba bersih bank BUKU II turun menjadi Rp 4,7 triliun, dari yang sebelumnya Rp 5,2 triliun. Sementara itu, laba bersih bank BUKU III turun menjadi Rp 18,3 triliun, dari yang sebelumnya Rp 18,8 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Persaingan Ketat, BNI akan Naikan Suku Bunga Kredit
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular