
Perang Dagang Tak Kunjung Usai, IHSG Diperdagangkan Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 August 2018 12:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,33% ke level 5.963,21 hingga akhir sesi 1. Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga terjebak di zona merah: indeks Shanghai turun 0,35%, indeks Hang Seng turun 0,69%, indeks Strait Times turun 0,62%, dan indeks Kospi turun 0,07%.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG diantaranya: PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,36%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,01%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,87%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,99%), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,42%).
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,81 triliun dengan volume sebanyak 3,61 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 153.197 kali.
Isu perang dagang membuat investor kurang nyaman untuk bermain di pasar saham tanah air. Perundingan dagang antara AS dengan China yang digelar pada 22 dan 23 Agustus berakhir tanpa disepakatinya langkah-langkah konkret untuk mengakhiri perang dagang bilateral yang dimulai pada bulan lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Sejak diumumkan pada pekan lalu, pesimisme sudah menyelimuti negosiasi ini, lantaran delegasi kedua negara dipimpin oleh pejabat dengan tingkatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negosiasi-negosiasi sebelumnya.
Pada pertemuan kali ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Pesimisme bahkan juga sempat dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Mantan pebisnis itu mengatakan bahwa dirinya tak mengharapkan banyak dari pertemuan tersebut. Selain itu, dirinya juga tak memiliki rentang waktu untuk mengakhiri perang dagang dengan China.
Kemarin, AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
Selain itu, posisi rupiah yang semakin terpuruk juga membuat pelaku pasar gelisah. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.655/dolar AS. Rupiah bahkan sempat menyentuh titik terlemahnya di level Rp 14.660/dolar AS.
Mata uang negara-negara Asia memang kini sedang tertekan melawan dolar AS. Pelaku pasar nampak bermain aman dengan memeluk greenback sembari menunggu pidato dari Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell pada malam nanti. Powell rencanannya akan memberikan pidato berjudul "Monetary Policy in a Changing Economy" di Jackson Hole dalam acara Federal Reserve Bank of Kansas City Economic Policy Symposium.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Berpotensi Lanjutkan Reli Positif Karena Damai AS-China
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG diantaranya: PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,36%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,01%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,87%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,99%), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,42%).
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,81 triliun dengan volume sebanyak 3,61 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 153.197 kali.
Sejak diumumkan pada pekan lalu, pesimisme sudah menyelimuti negosiasi ini, lantaran delegasi kedua negara dipimpin oleh pejabat dengan tingkatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negosiasi-negosiasi sebelumnya.
Pada pertemuan kali ini, delegasi China dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Pesimisme bahkan juga sempat dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Mantan pebisnis itu mengatakan bahwa dirinya tak mengharapkan banyak dari pertemuan tersebut. Selain itu, dirinya juga tak memiliki rentang waktu untuk mengakhiri perang dagang dengan China.
Kemarin, AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
Selain itu, posisi rupiah yang semakin terpuruk juga membuat pelaku pasar gelisah. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.655/dolar AS. Rupiah bahkan sempat menyentuh titik terlemahnya di level Rp 14.660/dolar AS.
Mata uang negara-negara Asia memang kini sedang tertekan melawan dolar AS. Pelaku pasar nampak bermain aman dengan memeluk greenback sembari menunggu pidato dari Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell pada malam nanti. Powell rencanannya akan memberikan pidato berjudul "Monetary Policy in a Changing Economy" di Jackson Hole dalam acara Federal Reserve Bank of Kansas City Economic Policy Symposium.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Berpotensi Lanjutkan Reli Positif Karena Damai AS-China
Most Popular