Rupiah Melemah ke Rp 14.600/US$, BI: Inflasi Tetap Terkendali

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 August 2018 11:41
Tekanan terhadap nilai tukar rupiah diklaim tidak akan memberikan dampak buruk bagi pergerakan inflasi
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan terhadap nilai tukar rupiah diklaim tidak akan memberikan dampak buruk bagi pergerakan inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation.

Meskipun sejatinya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah menembus level Rp 14.600/US$, dan sempat menyentuh titik terlemah sejak September 2015.

Hal tersebut dikemukakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Jumat (24/8/2018).

"Kami tegaskan, dampak nilai tukar terhadap inflasi itu terkendali," tegas Perry.

BI memahami, pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS secara year to date (ytd) telah terdepresiasi sekitar 7%. Namun, depresiasi tersebut masih jauh lebih baik dari pelemahan mata uang negara lain.

"Tingkat supply kita juga lebih besar dari permintaan barang. Meskipun ekonomi naik, kita masih berada di bawah kapasitas produksi nasional," katanya.

Dari sisi ekspektasi, bank sentral pun meyakini, pengaruh nilai tukar terhadap pergerkakan inflasi masih terjaga. Perry meyakini, laju inflasi hingga akhir tahun tetap terjaga di kisaran 3,5% plus minus 1%.

"Ekspektasi masih terjangkar dalam kisaran sasaran sampai tahun depan," katanya.

(dru) Next Article BI Ramal Inflasi Bulanan Maret 2020 Capai 0,13%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular