Wow! Harga Saham BCA Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
24 August 2018 10:03
Akumulasi beli dari investor dalam dan luar negeri membuat saham BCA reli tahun ini.
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sempat menyentuh level harga tertinggi sepanjang masa pada perdagagang pagi ini di level Rp 25.475/saham. Akumulasi beli dari investor dalam dan luar negeri membuat saham BCA reli tahun ini.

Hingga pukul 09.51 WIB harga saham BCA bertengger di level Rp 25.300/saham. Angka tersebut naik 2,95% dibandingkan harga penutupan perdagangan kemarin.

Volume perdagangan saham BCA juga tercatat mencapai 5,65 juta saham. Nilai transaksi mencapai Rp 142,13 miliar.

Bulan lalu, BCA melaporkan kinerja keuangan selama semester I dimana perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 8,4% menjadi Rp 11,4 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,5 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang meningkat 7,6% menjadi Rp 29,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional BBCA senilai Rp 27,4 triliun.

Sementra itu, posisi neraca BBCA tumbuh sehat dengan portofolio kredit yang meningkat 14,2% year on year (yoy) menjadi Rp 494 triliun. Selain itu dana giro dan tabungan perseroan (CASA) naik 12,7% secara yoy menjadi Rp 481 triliun.

"BBCA berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada semester-I 2018 sejalan dengan kenaikan aktivitas bisnis nasabah selama periode perayaan Idul Fitri," ujar Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur Perseroan di Hotel Kempinski, Kamis (26/7/18).

Pada akhir Juni 2018 tahun ini, portofolio kredit perseroan tercatat tumbuh 14,2% menjadi Rp 494 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah (net performing loan/NPL) berada pada level 1,4% pada akhir Juni 2018.

"Kepercayaan nasabah pada bisnis perbankan transaksi BBCA telah mendukung kenaikan CASA yang merupakan faktor pendorong pertumbuhan dana pihak ketiga," tambah Jahja.


(hps/aji) Next Article Gilak! Saham BCA Rekor Lagi, Market Cap Dekati Rp 800 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular