
Kurang Puas Kinerja Semester I, Asing Lanjut Lepas Saham UNVR
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 August 2018 13:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada perdagangan hari ini. Akumulasi jual investor asing tersebut tampaknya direspons sebaliknya oleh pemodal dalam negeri, sehingga harga saham tetap tercatat masih naik dibandingkan harga penutupan perdaganagn Selasa (21/08/2018).
Nilai jual bersih (net sell) investor asing pada saham UNVR tercatat mencapai Rp 18,69 miliar, volume perdagangan tercatat mencapai 1,76 juta saham senilai Rp 75,2 miliar. Sementara itu, harga saham UNVR tercatat naik 0,59% ke level Rp 42.850/saham.
Investor asing tampaknya kurang senang dengan kinerja semester I-2018 di mana pada periode tersebut laba perseroan turun dan menjadi pemecah "tradisi" sebelumnya yang selalu catat pertumbuhan laba.
Laba UNVR turun tipis 2,59% sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 3,62 triliun. Penurunan kinerja sudah tercermin dari pos pendapatan yang turun 0,38% menjadi Rp 21,18 triliun dari sebelumnya Rp 21,26 triliun.
Meskipun beban umum-administrasi dan beban lain-lain berhasil berkurang, tetapi laba bruto perusahaan tetap turun 1,34% menjadi Rp 10,76 triliun dari sebelumnya Rp 10,91 triliun.
Panin Sekuritas menilai, penurunan kinerja tersebut menjadi faktor yang mendorong investor asing melepas kepemilikan saham UNVR. "Di hari ini pun demikian. Meski kemarin tidak naik sebesar kenaikan sektor konsumer, tetapi keyakinan Asing belum pulih (tidak seperti saham Konsumer lainnya)," sebut riset Panin Sekuritas.
Rekomendasi Panin untuk saham ini adalah jual.
(wed) Next Article Yes! Unilever Stock Split 5:1, Bisa Beli Rp 8.600-an/Unit
Nilai jual bersih (net sell) investor asing pada saham UNVR tercatat mencapai Rp 18,69 miliar, volume perdagangan tercatat mencapai 1,76 juta saham senilai Rp 75,2 miliar. Sementara itu, harga saham UNVR tercatat naik 0,59% ke level Rp 42.850/saham.
Investor asing tampaknya kurang senang dengan kinerja semester I-2018 di mana pada periode tersebut laba perseroan turun dan menjadi pemecah "tradisi" sebelumnya yang selalu catat pertumbuhan laba.
Meskipun beban umum-administrasi dan beban lain-lain berhasil berkurang, tetapi laba bruto perusahaan tetap turun 1,34% menjadi Rp 10,76 triliun dari sebelumnya Rp 10,91 triliun.
Panin Sekuritas menilai, penurunan kinerja tersebut menjadi faktor yang mendorong investor asing melepas kepemilikan saham UNVR. "Di hari ini pun demikian. Meski kemarin tidak naik sebesar kenaikan sektor konsumer, tetapi keyakinan Asing belum pulih (tidak seperti saham Konsumer lainnya)," sebut riset Panin Sekuritas.
Rekomendasi Panin untuk saham ini adalah jual.
(wed) Next Article Yes! Unilever Stock Split 5:1, Bisa Beli Rp 8.600-an/Unit
Most Popular