Pabrik Tutup Usai Karyawan Kena Covid-19, Saham Unilever Drop

Redaksi, CNBC Indonesia
03 July 2020 09:40
The logo of the Unilever group is seen at the Miko factory in Saint-Dizier, France, May 4, 2016. REUTERS/Philippe Wojazer/Files
Foto: Unilever (REUTERS/Philippe Wojazer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada perdagangan pagi ini, Jumat (3/7/2020) berada di zona merah setelah ada kabar perseroan menutup salah satu pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, karena ada karyawan terpapar virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham berkode UNVR tersebut turun 0,93% ke level Rp 7.975/unit. Nilai transaksi saham Unilever Indonesia tercatat senilai Rp 5,52 miliar.

Nilai kapitalisasi saham Unilever saat ini tercatat mencapai Rp 304,20 triliun. Sementara valuasi berdasarkan perhitungan price to earning ratio (PER) berada pada kisaran 40,90 kali.

Kemarin Unilever Indonesia mengumumkan menutup salah satu pabrik di wilayah Cikarang Kabupaten Bekasi setelah beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif COVID-19. Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik Unilever Indonesia yang berlokasi di Cikarang.

"Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," kata Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (2/7/2020).

Akibat kejadian ini, Unilever Indonesia mengklaim telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.

Unilever yang memiliki pabrik di 180 negara disebutnya memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus COVID-19. Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.

Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.

"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen, oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," sebut Sancoyo.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah menyebut Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Ia mengungkapkan hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara.

"Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik."

"Tindakan yang dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat di lingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai protokol kesehatan. Tidak perlu kahwatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen dan/atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS), untuk itu kemungkinan adanya hal ini sangat kecil untuk terjadi," tandas Alamsyah.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Angin Segar Kepemimpinan UNVR, Mengenal Benjie Yap Lebih Dekat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular