
Asing Sudah Keluar dari Bursa Rp 52 T, Ini Penyebabnya
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 August 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah dana asing yang keluar (net sell) dari pasar modal sudah mencapai Rp 51,78 triliun dari awal tahun hingga 21 Agustus 2018. Sedangkan untuk per hari di hari Selasa kemarin asing bawa kabur uangnya sebesar Rp 146,89 miliar.
Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia Liza Lavina mengatakan, dana asing yang keluar ini diakibatkan oleh sentimen makro seperti perang dagang, rencanan kenaikan suku bunga The Fed yang membuat nilai tukar rupiah terus melamah.
Ini membuat asing takut sehingga membawa danannya keluar dari pasar saham dan memilih untuk berinvestasi di negara Amerika Serikat (AS). Pasalnya dengan gonjang-ganjing ekonomi global ini, membantu memperkuat dolar AS.
"Karena kenaikan suku bunga mau tidak mau nim bank terkena," ujarnya.
Selain itu, dia menilai dana asing keluar sebesar Rp 51 triliun dari pasar saham ini berasal dari sektor konsumsi dan perbankan. Kedua sektor itu adalah sektor penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga jika investor yang menanamkan dana dari sektor tersebut keluar maka mempengaruhi investasi di pasar saham.
"Penjualan terbanyak dari saham bank dan consumer. Dua sektor ini kapitalisasinya besar, dimana kepemilikan asing besar dan liquid," kata dia.
Kedua sektor ini yang bisa dengan mudah keluar dan masuk membuat banyak investor asing memilih, sehingga saat rupiah melemah dan IHSG melemah maka investor akan mudah untuk kabur.
"Yang kita lihat karena liquid kapitalisasi terbesar consumer perbankan besar. Jualan sektor lain kecil. Yang dia (investor asing) jual kapitalisasi besar."
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia Liza Lavina mengatakan, dana asing yang keluar ini diakibatkan oleh sentimen makro seperti perang dagang, rencanan kenaikan suku bunga The Fed yang membuat nilai tukar rupiah terus melamah.
Selain itu, dia menilai dana asing keluar sebesar Rp 51 triliun dari pasar saham ini berasal dari sektor konsumsi dan perbankan. Kedua sektor itu adalah sektor penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga jika investor yang menanamkan dana dari sektor tersebut keluar maka mempengaruhi investasi di pasar saham.
"Penjualan terbanyak dari saham bank dan consumer. Dua sektor ini kapitalisasinya besar, dimana kepemilikan asing besar dan liquid," kata dia.
Kedua sektor ini yang bisa dengan mudah keluar dan masuk membuat banyak investor asing memilih, sehingga saat rupiah melemah dan IHSG melemah maka investor akan mudah untuk kabur.
"Yang kita lihat karena liquid kapitalisasi terbesar consumer perbankan besar. Jualan sektor lain kecil. Yang dia (investor asing) jual kapitalisasi besar."
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular