
Belajar dari Saham FILM Dkk, BEI Buat Aplikasi e-Bookbuilding
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
23 August 2018 12:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuat aplikasi pembentukan harga saham di pasar perdana secara elektronik atau e-bookbuilding. Aplikasi tersebut diperlukan untuk memberikan informasi kepada pemegang saham, pihak mana saja yang membeli saham-saham pada saat penawaran umum saham perdana (inatial public offering/IPO).
Aplikasi ini menjadi dibutuhkan setelah saham beberapa perusahaan yang baru IPO naik signfikan setelah ditransaksikan di pasar sekunder. Salah satunya saham milik PT MD Pictures (FILM) yang naik hingga 600% sejak pencatatan saham perdananya di awal Agustus 2018.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan e-bookbuilding nantinya berfungsi agar investor nantinya dapat menentukan dan melihat secara langsung likuditas dari sebuah saham perseroan berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand) saham emiten yang baru mencatatkan harga saham perdananya.
"Supply-nya ada, tapi demand-nya dipegang oleh pihak-pihak tertentu. Nah jadi kami coba itu namanya electronic bookbuilding. E-bookbuilding ini project bersama jadi masih menentukan kira-kira skemanya seperti apa," ungkapnya di BEI, Kamis (23/8/18).
Menurutnya, e-bookbuilding tersebut diperkirakan mampu memberikan kesempatan bagi para investor secara lebih luas untuk bisa melakukan penawaran (bid) melalui aplikasi tersebut.
Pada aplikasi tersebut, para investor bisa melihat penawaran harga saham yang dilakukan calon investor. Selain itu, dalam aplikasi tersebut bisa diketahui investor individu maupun institusi yang nantinya melakukan penawaran beli dan harga beli pada calon emiten.
"Karena fix allowment di tahap offering period ada tahap-tahap jumlah yang mendapatkan efek dengan jumlah yang besar, ke ritel mungkin tidak besar. Dengan tadi electronic bookbuilding nanti penyebarannya yang kita harapkan yang nantinya fix-nya relatif banyak bisa menyebar lagi ke pihak ritel," tambahnya.
Selain memperluas wilayah distribusi calon investor, e-bookbuilding juga dapat mengukur nilai penawaran dan harga saham calon emiten ditambah dengan proposi pasti dari jenis investor yang akan tercatat.
"Semua diberikan kesempatan lewat aplikasi ini, dia masukan identitas, kemudian mereka juga akan bisa melihat penawarannya seperti apa, pricing nya berapa jadi keinginan pasar/calon emiten (appetite)-nya bisa masuk lewat penawaran. Jadi dia quote appetite-nya sehingga diharapkan pricing nya itu mencerminkan dari harga yang bentuknya lebih luas," ungkapnya.
(hps/hps) Next Article Tanpa Penjelasan Saham FILM Terus Naik, ke Mana BEI?
Aplikasi ini menjadi dibutuhkan setelah saham beberapa perusahaan yang baru IPO naik signfikan setelah ditransaksikan di pasar sekunder. Salah satunya saham milik PT MD Pictures (FILM) yang naik hingga 600% sejak pencatatan saham perdananya di awal Agustus 2018.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan e-bookbuilding nantinya berfungsi agar investor nantinya dapat menentukan dan melihat secara langsung likuditas dari sebuah saham perseroan berdasarkan penawaran (supply) dan permintaan (demand) saham emiten yang baru mencatatkan harga saham perdananya.
Menurutnya, e-bookbuilding tersebut diperkirakan mampu memberikan kesempatan bagi para investor secara lebih luas untuk bisa melakukan penawaran (bid) melalui aplikasi tersebut.
Pada aplikasi tersebut, para investor bisa melihat penawaran harga saham yang dilakukan calon investor. Selain itu, dalam aplikasi tersebut bisa diketahui investor individu maupun institusi yang nantinya melakukan penawaran beli dan harga beli pada calon emiten.
"Karena fix allowment di tahap offering period ada tahap-tahap jumlah yang mendapatkan efek dengan jumlah yang besar, ke ritel mungkin tidak besar. Dengan tadi electronic bookbuilding nanti penyebarannya yang kita harapkan yang nantinya fix-nya relatif banyak bisa menyebar lagi ke pihak ritel," tambahnya.
Selain memperluas wilayah distribusi calon investor, e-bookbuilding juga dapat mengukur nilai penawaran dan harga saham calon emiten ditambah dengan proposi pasti dari jenis investor yang akan tercatat.
"Semua diberikan kesempatan lewat aplikasi ini, dia masukan identitas, kemudian mereka juga akan bisa melihat penawarannya seperti apa, pricing nya berapa jadi keinginan pasar/calon emiten (appetite)-nya bisa masuk lewat penawaran. Jadi dia quote appetite-nya sehingga diharapkan pricing nya itu mencerminkan dari harga yang bentuknya lebih luas," ungkapnya.
(hps/hps) Next Article Tanpa Penjelasan Saham FILM Terus Naik, ke Mana BEI?
Most Popular