Analisis Teknikal

Dua Saham Ini Masuk Top Gainer Selasa, Mampukah Berlanjut?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 August 2018 08:00
Kami memonitor dua saham yang mengalami kenaikan harga sangat tinggi secara persentase, dengan volume memadai di perdagangan hari Selasa.
Foto: CNBC Indonesia/Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memonitor dua saham yang mengalami kenaikan harga sangat tinggi secara persentase, dengan volume yang memadai pada penutupan IHSG hari Selasa (21/8/2018). 

Kedua saham tersebut adalah PT Andira Agro Tbk (ANDI) dan PT Era Jaya Swasembada Tbk (ERAA). Untuk mengintip prospek pergerakannya pada perdagangan hari ini, Tim Riset CNBC Indonesia menggunakan pisau analisis teknikal. Berikut ini rangkumannya.

1.  PT Andira Agro Tbk (ANDI) 
Saham berkode ANDI ini berpeluang melanjutkan reli penguatan menyusul terbentuknya pola grafik lilin putih panjang (long white candle) yang memberikan sinyal menguat (bullish) meski bersifat sedang. 

Di samping itu, terpantau adanya peningkatan volume perdagangan di perdagangan terakhir dibandingkan dengan volume pada beberapa hari sebelumnya. Ini menandakan bahwa pelaku pasar yang membeli saham ini cukup yakin pada kinerja sahamnya. 

ANDI tergolong emiten baru di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sahamnya mulai tercatat (listing) di papan pengembangan pada Kamis (16/8/2018). 

Di perdagangan bursa saham Selasa (21/8/2018), transaksi saham ANDI terhenti secara otomatis (auto rejection)-karena harganya naik lebih dari 20% dengan melompat 106 poin (+25%) ke Rp 530 per unit saham.




2.  PT Era Jaya Swasembada Tbk (ERAA) 
Pada perdagangan terakhirnya, ERAA juga membentuk pola grafik lilin putih panjang (long white candle). Pola tersebut membuka pintu penguatan lanjutan meski bersifat sedang. 

Diperkuat oleh indikator stochastic slow, masih terdapat ruang penguatan pada saham ini mengingat masih belum mencapai tingkat jenuh belinya (overbought). Pada perdagangan bursa Selasa, saham ERAA ditutup naik 300 poin ke Rp 2.890 (+11,58%) per unit. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular