
Pengembangan CPO untuk B20 Angkat Saham LSIP
Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 August 2018 19:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mengalami kenaikan sebesar 4,51% ke harga Rp 1.390/saham. Sentimen yang mendorong kenaikan harga saham LSIP ini salah satunya keputusan Presiden Joko Widodo menandatangani peraturan yang akan meningkatkan permintaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk kebutuhan bahan bakar diesel B20.
Jokowi hari ini menandatangani Perpres Nomor 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Kenaikan harga saham LSIP ditopang volume sebanyak 66,30 juta saham senilai Rp 91,22 miliar. Namun sayang invasing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 4,15 miliar. Meski demikian, sejak awal tahun saham ini masih mengalami koreksi sebesar 2,11%.
Dari sisi kinerja, perseroan pada semester I-2018 mengalami penurunan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp 224,9 miliar dari Rp 428,1 miliar. Perusahaan juga mengalami penurunan marjin laba bersih dari sebelumnya 17,4% menjadi hanya sebesar 12,8%.
Penurunan laba bersih ini juga disebabkan oleh 29% dari Rp 1,76 triliun pada periode tersebut dari sebelumnya Rp 2,46 triliun.
Dari total penjualan tersebut, sebesar 91% disumbangkan oleh produk sawit dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel/PK). Kemudian disumbangkan produk karet 4,6%, benih bibit sebesar 2,1% dan produk lainnya 2,3%.
(hps/hps) Next Article Penjualan CPO Turun, Laba London Sumatera Anjlok 47,46%
Jokowi hari ini menandatangani Perpres Nomor 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet, Senin (20/08/2018), revisi aturan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia (SDM), penelitian, peremajaan, sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit. Revisi juga dalam rangka untuk penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel (B20) yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat
Kenaikan harga saham LSIP ditopang volume sebanyak 66,30 juta saham senilai Rp 91,22 miliar. Namun sayang invasing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 4,15 miliar. Meski demikian, sejak awal tahun saham ini masih mengalami koreksi sebesar 2,11%.
Penurunan laba bersih ini juga disebabkan oleh 29% dari Rp 1,76 triliun pada periode tersebut dari sebelumnya Rp 2,46 triliun.
Dari total penjualan tersebut, sebesar 91% disumbangkan oleh produk sawit dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel/PK). Kemudian disumbangkan produk karet 4,6%, benih bibit sebesar 2,1% dan produk lainnya 2,3%.
(hps/hps) Next Article Penjualan CPO Turun, Laba London Sumatera Anjlok 47,46%
Most Popular