
Bila Terwujud, AS Bukan yang Pertama Hapus Laporan Kuartalan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
21 August 2018 15:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat (17/8/2018) mengatakan sudah meminta Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) untuk memungkinkan perusahaan terbuka mengajukan laporan keuangan setiap enam bulan sekali ketimbang setiap kuartal atau tiga bulan sekali.
Hal yang sama ternyata juga terjadi di Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lainnya.
Beberapa pendukung usulan itu mengatakan pergeseran ke laporan keuangan yang lebih sedikit bisa menguntungkan investor karena mendorong perusahaan agar fokus pada tujuan jangka panjang.
Sementara yang lainnya berkata menanti informasi keuangan untuk waktu yang lebih lama akan menyebabkan kurangnya transparansi dan meningkatkan volatilitas pasar.
Tindakan SEC untuk mengurangi frekuensi menjadi dua kali dalam setahun akan membuat AS bergabung ke sejumlah negara yang memberlakukan kebijakan serupa.
Pada tahun 2013, instruksi UE membuat laporan keuangan kuartalan menjadi hal yang tidak wajib untuk perusahaan-perusahaan di blok beranggotakan 28 negara itu, tulis Reuters.
Tetap saja, banyak perusahaan besar di negara-negara UE menyediakan laporan keuangan kuartalan yang beriringan dengan mitranya di AS. Sementara itu, perusahaan-perusahaan kecil memberi pernyataan perdagangan yang kurang rinci, bukannya laporan keuangan kuartalan.
Berikut adalah sejumlah negara yang memperbolehkan laporan keuangan dari perusahaan terbuka disajikan setiap semester, serta beberapa negara yang mewajibkan laporan keuangan kuartalan.
Negara yang tidak mewajibkan laporan keuangan kuartalan:
Austria
Australia
Belgia
Bulgaria
Kroasia
Siprus
Republic Ceko
Denmark
Estonia
Finlandia
Prancis
Jerman
Yunani
Hungaria
Irlandia
Italia
Latvia
Lithuania
Luxembourg
Malta
Belanda
Selandia Baru
Polandia
Portugal
Romania
Slovakia
Slovenia
Spanyol
Swedia
Inggris
Negara yang mewajibkan laporan keuangan kuartalan:
Argentina
Brazil
Kanada
Chili
China
Indonesia
Jepang
Malaysia
Meksiko
Korea Selatan
Amerika Serikat
(prm) Next Article Laba Emiten Ini Mirip Roket, Ada yang Lompat 14 Kali Lipat
Hal yang sama ternyata juga terjadi di Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lainnya.
Beberapa pendukung usulan itu mengatakan pergeseran ke laporan keuangan yang lebih sedikit bisa menguntungkan investor karena mendorong perusahaan agar fokus pada tujuan jangka panjang.
Tindakan SEC untuk mengurangi frekuensi menjadi dua kali dalam setahun akan membuat AS bergabung ke sejumlah negara yang memberlakukan kebijakan serupa.
Pada tahun 2013, instruksi UE membuat laporan keuangan kuartalan menjadi hal yang tidak wajib untuk perusahaan-perusahaan di blok beranggotakan 28 negara itu, tulis Reuters.
Tetap saja, banyak perusahaan besar di negara-negara UE menyediakan laporan keuangan kuartalan yang beriringan dengan mitranya di AS. Sementara itu, perusahaan-perusahaan kecil memberi pernyataan perdagangan yang kurang rinci, bukannya laporan keuangan kuartalan.
Berikut adalah sejumlah negara yang memperbolehkan laporan keuangan dari perusahaan terbuka disajikan setiap semester, serta beberapa negara yang mewajibkan laporan keuangan kuartalan.
Negara yang tidak mewajibkan laporan keuangan kuartalan:
Austria
Australia
Belgia
Bulgaria
Kroasia
Siprus
Republic Ceko
Denmark
Estonia
Finlandia
Prancis
Jerman
Yunani
Hungaria
Irlandia
Italia
Latvia
Lithuania
Luxembourg
Malta
Belanda
Selandia Baru
Polandia
Portugal
Romania
Slovakia
Slovenia
Spanyol
Swedia
Inggris
Negara yang mewajibkan laporan keuangan kuartalan:
Argentina
Brazil
Kanada
Chili
China
Indonesia
Jepang
Malaysia
Meksiko
Korea Selatan
Amerika Serikat
(prm) Next Article Laba Emiten Ini Mirip Roket, Ada yang Lompat 14 Kali Lipat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular