
Analis: Minim Sentimen Negatif, IHSG Berpotensi Kembali Reli
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 August 2018 08:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,87% ke level 5.892 mengawali perdagangan awal pekan kemarin Senin (20/8/18). Seluruh sektor industri mengalami penguatan pada periode perdagangan tersebut.
Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar ada di sektor aneka industri (+3.56%) dan industri dasar (+2.69%). Sementara investor asing membukukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 332,67 miliar.
Pada hari ini, Selasa (21/8/2018), para analis memperkirakan IHSG masih melanjutkan tren penguatan dengan berbagai sentimen yang masih harus diwaspadai dan membayangi laju indeks.
Kiwoom Sekuritas menyatakan pengaruh pergerakan indeks IHSG hari ini tampaknya masih terfokus pada kondisi krisis di Turki dan perang tarif perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Adanya rencana perundingan dagang antara AS dan China diperkirakan akan bisa mendorong indeks global berada di zona hijau.
"Secara teknikal hari indeks IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dengan support dan resistance di level 5.844-5.929. Pekan ini juga ada pertemuan tahunan yang akan dihadiri para Gubernur Bank Sentral khususnya Powell, terkait diskusi mengenai ekonomi dan kebijakan di Jackson Hole, Wyoming," ungkap catatan riset Kiwoom.
Selain itu, pasar juga menanti rilis notulen pertemuan The Fed pada hari Rabu esok, yang akan memberikan isyarat langkah The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini, yaitu bulan September dan Desember, dengan probabilitas sebesar 100% pada bulan tersebut.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan IHSG diharapkan dapat bertahan di atas support 5.846-5.862 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.912-5.922.
"Pergerakan IHSG yang mampu berbalik menguat ditopang sejumlah sentimen positif dan diikuti dengan adanya kenaikan volume beli. Diharapkan kenaikan masih dapat berlanjut untuk mempertahankan awal mula tren kenaikan," ungkap Reza.
Dari dalam negeri, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan bahwa sisi fundamental perekonomian yang masih relatif stabil menjadi katalis positif melanjutkan pola penguatan IHSG.
"Hari ini pergerakan IHSG akan berada dalam rentang konsolidasi di tengah penantian rilis data perekonomian penjualan kendaraan roda empat, potensi kenaikan masih terlihat pada IHSG dengan range 5.717-5.988," ungkap William.
(prm) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar ada di sektor aneka industri (+3.56%) dan industri dasar (+2.69%). Sementara investor asing membukukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 332,67 miliar.
Pada hari ini, Selasa (21/8/2018), para analis memperkirakan IHSG masih melanjutkan tren penguatan dengan berbagai sentimen yang masih harus diwaspadai dan membayangi laju indeks.
Adanya rencana perundingan dagang antara AS dan China diperkirakan akan bisa mendorong indeks global berada di zona hijau.
"Secara teknikal hari indeks IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dengan support dan resistance di level 5.844-5.929. Pekan ini juga ada pertemuan tahunan yang akan dihadiri para Gubernur Bank Sentral khususnya Powell, terkait diskusi mengenai ekonomi dan kebijakan di Jackson Hole, Wyoming," ungkap catatan riset Kiwoom.
Selain itu, pasar juga menanti rilis notulen pertemuan The Fed pada hari Rabu esok, yang akan memberikan isyarat langkah The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini, yaitu bulan September dan Desember, dengan probabilitas sebesar 100% pada bulan tersebut.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan IHSG diharapkan dapat bertahan di atas support 5.846-5.862 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.912-5.922.
"Pergerakan IHSG yang mampu berbalik menguat ditopang sejumlah sentimen positif dan diikuti dengan adanya kenaikan volume beli. Diharapkan kenaikan masih dapat berlanjut untuk mempertahankan awal mula tren kenaikan," ungkap Reza.
Dari dalam negeri, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan bahwa sisi fundamental perekonomian yang masih relatif stabil menjadi katalis positif melanjutkan pola penguatan IHSG.
"Hari ini pergerakan IHSG akan berada dalam rentang konsolidasi di tengah penantian rilis data perekonomian penjualan kendaraan roda empat, potensi kenaikan masih terlihat pada IHSG dengan range 5.717-5.988," ungkap William.
(prm) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular