Internasional

Jaga Nilai Tukar, Hong Kong Intervensi Dolar AS Rp 29 T

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 August 2018 17:01
Cadangan devisa tinggal US$12 miliar dan level terendah dalam satu dekade.
Foto: REUTERS/Jason Lee
Hong Kong, CNBC Indonesia - Bank sentral Hong Kong, Hong Kong Monetary Authority (HKMA), pada Kamis (16/8/2018) menyatakan telah menghabiskan lebih dari US$2 miliar Rp 29,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.600) untuk menopang mata uangnya.

Intervensi tersebut dimulai pada hari Rabu dan merupakan langkah terbaru dari serangkaian langkah untuk menjaga pergerakan mata uang tahun ini. Intervensi itu dilakukan karena dolar AS terus menguat dan menimbulkan gejolak di pasar negara berkembang dan krisis lira Turki sedang berlangsung.

Intervensi ini membuat cadangan devisa Hong Kong tinggal US$12 miliar pada akhir minggu, level terendah dalam satu dekade, Bloomberg News melaporkan dan dilansir AFP.
 
Norman Chan, kepala eksekutif HKMA mengatakan arus dana keluar (capital outflow) adalah "proses normal dan tak terhindarkan untuk normalisasi suku bunga dolar Hong Kong". Pada hari Kamis, dolar Hong Kong diperdagangkan pada HK$ 7,8495 terhadap dolar AS, mendekati batas yang dipatok, yaitu HK$ 7,75-7,85.
 
Di bawah Sistem devisa kontrol, HKMA diharuskan membeli mata uang lokal seharga HK$ 7,85 untuk US$1 demi memastikan stabilitas nilai tukar.
 
Pusat keuangan China selatan telah mempertahankan kebijakan ini selama satu dekade lamanya terhadap dolar AS, yang membuat Hong Kong sangat diperhatikan para pembuat kebijakan Fed.
 
Dolar Hong Kong dikaitkan dengan greenback pada tahun 1983 dalam upaya untuk mencegah aksi jual karena goyah atas kekhawatiran tentang pembicaraan reunifikasi China dengan Inggris.
 
HKMA mengatakan siap untuk mengeluarkan US$1 triliun 'Exchange Fund Bills' untuk mengeluarkan likuiditas guna menghadapi kemungkinan arus keluar dolar Hong Kong yang tinggi. HKMA terakhir melakukan intervensi untuk mendukung mata uang pada bulan Mei.



(roy/roy) Next Article Update: Virus Corona Tewaskan 1.523 Orang, 66.920 Terinfeksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular