Penyelamatan Rupiah dan Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 August 2018 16:36
Malangnya Pertumbuhan Ekonomi
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Namun, upaya penyelamatan rupiah ini memakan korban. Menaikkan suku bunga dan mengerem impor sama dengan memperlambat laju perekonomian. 

Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek suku bunga simpanan. Saat BI menaikkan suku bunga sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merespons dengan mengubah suku bunga penjaminan dari 6% menjadi 6,25%.

Bank kemudian mencari kompensasi dengan menaikkan suku bunga kredit. Saat suku bunga kredit naik, maka permintaannya tentu cenderung berkurang.

Tahun ini, pertumbuhan kredit baru mulai pulih setelah tahun lalu tertekan. Pemulihan ini bisa terhambat jika suku bunga naik.

Ketika masyarakat dan dunia usaha mengurangi kredit, maka ekspansi pun dipertanyakan. Tidak adanya ekspansi berarti ekonomi tidak tumbuh atau setidaknya sulit tumbuh signifikan. 

Dari sisi pemerintah, restriksi impor juga bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan kondisi saat ini, ekspansi ekonomi masih membutuhkan impor yang besar karena ketidakmampuan industri dalam negeri untuk memenuhi permintaan, khususnya bahan baku dan barang modal. Jika ekspansi ditahan, maka ekonomi tidak akan tumbuh cepat. 

Langkah BI dan pemerintah dalam rangka penyelamatan rupiah akan memakan korban bernama pertumbuhan ekonomi. Bahkan BI sudah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2018 dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4%. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular