
Walau Investasi Jeblok, Singapura Masih Jadi Juara di RI
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
14 August 2018 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang kuartal II-2018, investasi asing di Indonesia anjlok 12,9%. Tercatat, jumlah investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 109,9 triliun atau 64,3% dari total Rp 170,9 triliun.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, investasi asing yang masuk ke dalam negeri masih didominasi oleh Singapura dengan jumlah investasi US$ 2,4 miliar.
Selanjutnya adalah Jepang US$ 1,02 miliar, China US$ 668 juta, Hong Kong US$ 582 juta, dan Malaysia US$ 382 juta. Bila dibanding dengan kuartal sebelumnya, ada Korea Selatan yang tadinya menempati posisi tiga namun kini bergeser ke posisi delapan dengan jumlah investasi US$ US$ 211,3 juta.
"Penurunan bisa karena penundaan proyek, infrastruktur kan memang banyak contoh PLN yang belum PPA (power purchase agreement). Memang banyak aturan-aturan yang berubah, jadi itu mungkin memerlukan bagi perusahaan untuk mengkaji ulang kembali," ujar Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Kantor BKPM, Selasa (14/8/2018).
Berdasarkan lokasi investasi dari asing, Azhar menyebut Jawa Barat berada di posisi pertama dengan nilai investasi US$ 1 miliar. Selanjutnya adalah DKI Jakarta US$ 997,3 juta, Banten US$ 764,8 juta, Sumatera Selatan US$ 603,4, dan Jawa Tengah US$ 506,3 juta.
Data realisasi investasi kuartal II-2018 yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal cukup mengecewakan. Investasi selama kuartal II-2018 mengalami trend perlambatan.
Penanaman modal asing (foreign direct investment) selama kuartal II-2018 anjlok hingga 12,9% dari periode sama tahun lalu. Sementara investasi yang berasal dari penanaman modal dalam negeri mencapa 32,1%.
Secara total, pertumbuhan investasi hanya 3,1%. Perlambatan investasi yang terjadi pada kurartal II, disebut-sebut menjadi sebuah kerawanan bagi upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi.
(dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, investasi asing yang masuk ke dalam negeri masih didominasi oleh Singapura dengan jumlah investasi US$ 2,4 miliar.
Selanjutnya adalah Jepang US$ 1,02 miliar, China US$ 668 juta, Hong Kong US$ 582 juta, dan Malaysia US$ 382 juta. Bila dibanding dengan kuartal sebelumnya, ada Korea Selatan yang tadinya menempati posisi tiga namun kini bergeser ke posisi delapan dengan jumlah investasi US$ US$ 211,3 juta.
Berdasarkan lokasi investasi dari asing, Azhar menyebut Jawa Barat berada di posisi pertama dengan nilai investasi US$ 1 miliar. Selanjutnya adalah DKI Jakarta US$ 997,3 juta, Banten US$ 764,8 juta, Sumatera Selatan US$ 603,4, dan Jawa Tengah US$ 506,3 juta.
Data realisasi investasi kuartal II-2018 yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal cukup mengecewakan. Investasi selama kuartal II-2018 mengalami trend perlambatan.
Penanaman modal asing (foreign direct investment) selama kuartal II-2018 anjlok hingga 12,9% dari periode sama tahun lalu. Sementara investasi yang berasal dari penanaman modal dalam negeri mencapa 32,1%.
Secara total, pertumbuhan investasi hanya 3,1%. Perlambatan investasi yang terjadi pada kurartal II, disebut-sebut menjadi sebuah kerawanan bagi upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi.
(dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular