
Investor Kurang Pede, Koreksi IHSG Makin Dalam 1,8%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 August 2018 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot pada perdagangan sesi II hari ini, yang turun hingga 1,84% atau kehilangan 107,75 poin ke level 5.753,49 jelang setengah jam sebelum penutupan. Padahal IHSG sempat menguat 0,24% pada ke level 5.875,41.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan bahwa terkoreksinya pasar obligasi yang meningkatkan tingkat imbal hasil (yield) seri acuan yang menembus 8% menjadi salah satu perhatian investor yang direspon negatif.
Selain itu, aksi profit taking yang sempat dilakukan oleh investor asing pada bursa domestik ditambah krisis keuangan (depresiasi) mata uang lira Turki dan depresiasi rupiah terhadap Dollar AS menjadi pendorong sentimen negatif lainnya.
"Kalau di luar itu saya pikir asing yang masih melakukan aksi jual di emerging market," ujar Alfatih, Selasa (14/8/18).
Sementara itu, realisasi investasi Indonesia sepanjang kuartal II-2018 yang anjlok hingga 12,9% secara year on year (YoY) menjadi sentimen lain bagi para investor.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan realasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang anjlok membuat investor kurang percaya diri.
"Ini merupakan sentimen negatif ya, tambahan lagi dalam pelemahan IHSG saat ini. Jadi bahwasanya sentimen saat ini begitu kompleks dari faktor defisit finansial Turki yang berkelanjutan hingga aksi profit taking yang juga membuat indeks turun," tambah Nafan.
(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan bahwa terkoreksinya pasar obligasi yang meningkatkan tingkat imbal hasil (yield) seri acuan yang menembus 8% menjadi salah satu perhatian investor yang direspon negatif.
Selain itu, aksi profit taking yang sempat dilakukan oleh investor asing pada bursa domestik ditambah krisis keuangan (depresiasi) mata uang lira Turki dan depresiasi rupiah terhadap Dollar AS menjadi pendorong sentimen negatif lainnya.
Sementara itu, realisasi investasi Indonesia sepanjang kuartal II-2018 yang anjlok hingga 12,9% secara year on year (YoY) menjadi sentimen lain bagi para investor.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan realasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang anjlok membuat investor kurang percaya diri.
"Ini merupakan sentimen negatif ya, tambahan lagi dalam pelemahan IHSG saat ini. Jadi bahwasanya sentimen saat ini begitu kompleks dari faktor defisit finansial Turki yang berkelanjutan hingga aksi profit taking yang juga membuat indeks turun," tambah Nafan.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi pada triwulan II-2018. Investasi asing alias Penanaman Modal Asing (PMA)/Foreign Direct Investment (FDI) anjlok hingga 12,9% dibandingkan periode yang sama di 2017.
Sementara pertumbuhan investasi modal dalam negeri atau PMDN mencapai 32,1%. Kedua angka tersebut membuat total pertumbuhan investasi triwulan II-2018 hanya 3,1%.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan total investasi pada triwulan II-2018 mencapai Rp 361,6 triliun.
"Terdiri dari Rp 80,6 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan PMA Rp 95,7 triliun," kata Azhar dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Selasa (14/8/2018).
Sementara pertumbuhan investasi modal dalam negeri atau PMDN mencapai 32,1%. Kedua angka tersebut membuat total pertumbuhan investasi triwulan II-2018 hanya 3,1%.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan total investasi pada triwulan II-2018 mencapai Rp 361,6 triliun.
"Terdiri dari Rp 80,6 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan PMA Rp 95,7 triliun," kata Azhar dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Selasa (14/8/2018).
(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular