Internasional

Krisis Lira Turki, Saham Perbankan Eropa Berguguran

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 August 2018 20:43
Sejak awal tahun, lira Turki sudah turun hingga 80%.
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski
Paris, CNBC Indonesia - Saham bank-bank besar Eropa terkoreksi dalam pada hari Senin (13/8/2018), karena kekhawatiran krisis mata uang Turki yang semakin dalam dan menyebar ke pasar negara berkembang lainnya.

Indeks saham perbankan zona euro SX7E turun 1,6%, mendekati level terendahnya tahun ini dan merupakan penurunan untuk sesi keempat berturut-turut.

Lira Turki sempat menjauhi rekor terendah terhadap dolar pada Senin pagi setelah bank sentral berjanji untuk menyediakan likuiditas dan melonggarkan giro wajib minimum (GWM) untuk bank Turki, tetapi kehancuran mata uang itu terus mengguncang pasar global. Lira telah kehilangan nilai hingga 80% nilainya sejauh ini di 2018.

Selain itu, dilansir dari Reuters, Rubel Rusia mencapai level terendah sejak awal 2016, akibat tekanan dari kejatuhan dan kekhawatiran investor tentang sanksi baru AS terhadap Rusia.

[Gambas:Video CNBC]
Saham bank-bank Eropa semuanya anjlok untuk sesi perdagangan kedua berturut-turut, di mana saham bank yang berada di Turki dan pasar negara berkembang lainnya menderita kerugian paling curam.

"Ada kepanikan di semua mata uang negara berkembang yang menyebar ke Rand Afrika Selatan, Rupee India atau Peso Meksiko," kata analis Alexandre Baradez dari lembaga pialang IG Group.

Saham BBVA Spanyol, bank Belanda ING ING.AS dan UniCredit Italia, yang semuanya memiliki unit di Turki, terkoreksi lebih dari 3%, memperpanjang kerugian hari Jumat. BNP Paribas tercatat turun 1%.
 
Analis di JPMorgan Cazenove dan Deutsche Bank melihat dampak krisis mata uang lira adalah keluarnya empat bank dari Turki, termasuk penghapusan aset mereka di sana dan hilangnya pendanaan antarkelompok.

Laporan JP Morgan mengatakan tekanan pada modal inti akan "signifikan tetapi dapat dikelola" 87 basis poin untuk ING dan 53 basis poin untuk BBVA. Rasio modal inti UniCredit sebenarnya akan mendapat manfaat dari tidak harus menyisihkan uang untuk kerugian forex terkait dengan depresiasi lira. BNP akan memiliki dampak modal yang terbatas sebesar 3 basis poin.

Deutsche Bank mengalami skenario kerugian ekuitas terburuk untuk empat bank pada 12% dari ekuitas kelompok untuk BBVA, 4% untuk UniCredit dan ING, dan di bawah 2% untuk BNP Paribas.

"Ini bukan kasus kami, tetapi jika itu terjadi, dampaknya harus dikelola untuk bank-bank Eropa," katanya.

Seorang juru bicara BNP Paribas menolak berkomentar tentang angka-angka yang diberikan analis. UniCredit dan ING tidak segera berkomentar.

BBVA tidak segera mengomentari data analis tetapi juru bicara bank mengatakan bahwa CEO BBVA, Carlos Torres, baru-baru ini mengatakan setiap 10% depresiasi lira di Turki mengarah ke dampak sekitar 2 basis poin pada rasio modal bank.

Bank-bank Eropa dengan bisnis besar di pasar negara berkembang seperti Societe Generale SOCGN.PA di Rusia atau Santander di Meksiko juga melihat saham mereka melemah pada hari Senin. Santander turun 2,5% dan Societe Generale merosot 1,3%.



(roy) Next Article Tenangkan Investor, Turki Siapkan Rencana Penyelamatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular