Kata Menko Luhut Soal Rupiah yang Sentuh Rp 14.600/US$

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
13 August 2018 16:56
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan rupiah yang melemah pada perdagangan hari ini disebabkan oleh beberapa faktor dan masih berasal dari eksternal.

Pertama, Luhut menilai bahwa krisis yang terjadi di Turki yang menyebabkan mata uang Lira terdepresiasi ikut berdampak pada pelemahan mata uang garuda. Kedua adalah kekhawatiran pasar global terkait rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi bahkan terpelosok hingga Rp 14.600/US$. Ini menjadi terendah sejak Oktober 2015 lalu.

"Ya, karena Amerika juga naikan suku bunga. Jadi antisipasi, kemudian Turki," ungkap Luhut di Royale Hotel Kuningan, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Meski demikian, Luhut menilai dampak ini tidak akan lama karena Turki tidak berkaitan langsung terhadap Indonesia. Selain itu, Indonesia juga beda dengan Turki baik dari sisi fundamentalnya maupun inflasinya.

"Kalau fundamental kita enggak ada masalah," imbuhnya.

Sementara itu, ia menilai tidak hanya Indonesia yang terpengaruh. Pasalnya hampir semua negara emerging market yang terkena dampak krisis Turki. "Bukan hanya kita kan yang terpengaruh," tegasnya.

(dru) Next Article Intip Senjata Rahasia Luhut Bawa Rupiah Jadi Rp 10.000/US$

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular