
Bursa Tokyo Anjlok Hampir 2% Akibat Krisis Turki
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 August 2018 13:57

Tokyo, CNBC Indonesia - Indeks acuan Nikkei Tokyo turun hampir 2% pada hari Senin (13/8/2018) terpengaruh mata uang Lira Turki yang juga anjlok akibat ketegangan yang tengah terjadi antara Ankara dan Washington. Depresiasi Lira tersebut memicu kekhawatiran terjadinya krisis ekonomi yang lebih parah.
Indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,98% atau 440,65 poin, ditutup menjadi 21,857.43, penurunan untuk sesi keempat berturut-turut, sementara indeks Topix yang lebih luas merosot 2,13% atau 36,66 poin menjadi 1.683,50.
Mata uang lira sudah anjlok parah terhadap dolar AS hingga 80% sejak awal tahun. Defisit transaksi berjalan (current account deficit) menganga lebar dan inflasi mendekati 16%.
Investor juga sedang was-was karena keinginan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menurunkan suku bunga, sementara bank sentral ragu menaikkan bunga acuan lebih tinggi.
Pada Senin pagi, lira diperdagangkan anjlok sekitar 9% terhadap dolar AS di sekitar 6,99 lira per dolar. Sebelumnya lira sempat terjun bebas ke level 7,24 sebelum kembali rebound setelah pemerintah Turki menenangkan pasar dengan mengumumkan beberapa aksi ekonomi.
Albayrak mengatakan, otoritas Turki akan mengambil langkah yang diperlukan mulai hari Senin namun Reuters mengatakan sangat sedikit detil yang diberikan pemerintah terkait langkah tersebut.
(hps) Next Article Ditutup Menguat, Bursa Tokyo Reli 8 Hari Berturut-turut
Indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,98% atau 440,65 poin, ditutup menjadi 21,857.43, penurunan untuk sesi keempat berturut-turut, sementara indeks Topix yang lebih luas merosot 2,13% atau 36,66 poin menjadi 1.683,50.
Mata uang lira sudah anjlok parah terhadap dolar AS hingga 80% sejak awal tahun. Defisit transaksi berjalan (current account deficit) menganga lebar dan inflasi mendekati 16%.
Pada Senin pagi, lira diperdagangkan anjlok sekitar 9% terhadap dolar AS di sekitar 6,99 lira per dolar. Sebelumnya lira sempat terjun bebas ke level 7,24 sebelum kembali rebound setelah pemerintah Turki menenangkan pasar dengan mengumumkan beberapa aksi ekonomi.
Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan dalam wawancara hari Minggu dengan media lokal Hurriyet bahwa pemerintah memiliki rencana untuk mencegah kejatuhan lira yang lebih dalam lagi, Reuters melaporkan.
Albayrak mengatakan, otoritas Turki akan mengambil langkah yang diperlukan mulai hari Senin namun Reuters mengatakan sangat sedikit detil yang diberikan pemerintah terkait langkah tersebut.
(hps) Next Article Ditutup Menguat, Bursa Tokyo Reli 8 Hari Berturut-turut
Most Popular