Beban Bayar Utang Mulai Turun, Akhir Tahun CAD Bisa 2,5%

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 August 2018 09:57
Seiring telah berlalunya puncak pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan (Current Account Devisit/CAD) pada kuartal III-2018 diperkirakan bergerak turun, seiring telah berlalunya puncak pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Proyeksi itu disampaikan Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/8/2018). Adapun hingga tutup tahun 2018, dia memperkirakan CAD berkisar 2,5% dari Produk Domestik Brutto (PDB).

"Kami memprediksi posisi CAD akan defisit pada kisaran 2,5% dari PDB dan cadangan devisa menjadi US$ 115 miliar. Jumlah itu turun signifikan dibanding posisi 2017 yaitu US$ 130 miliar," tulis Andry.

Penurunan cadangan devisa itu dia sebut terpengaruh oleh pengetatan keuangan global, potensi perang dagang, dan penguatan harga minyak hingga akhir tahun ini.

Bank Indonesia kemarin merilis CAD kuartal II-2018 di mana ada peningkatan defisit menjadi 3%. "[Defisit] lebih tinggi bila dibanding prediksi kami yakni di kisaran 2,75%," sebut Andry.

Dia menilai ada dua penyebab pelebaran CAD, yaitu peningkatan defisit neraca perdagangan di mana ada lonjakan atas impor barang konsumsi yang melemah dari sisi ekspor. Selain itu, surplus neraca perdagangan non-migas turun di tengah naiknya defisit neraca perdagangan migas.

"Kedua, faktor musiman atas pelebaran defisit pendapatan primer pada kuartal II-2108 dari US$ 7,9 miliar menjadi US$ 8,2 miliar. Transaksi modal dan finansial pada kuartal II-2018 mencatat surplus US$ 4,0 miliar, lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya dengan surplus sebesar US$ 2,4 miliar."

(hps) Next Article Jebolnya Transaksi Berjalan 2018, Terparah Sejak 2014

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular