
BI dan Pemerintah Sudah 'Aware' CAD Bengkak
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 August 2018 18:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuatal II-2018 tercatat melebar hingga 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian.
Posisi defisit tersebut, sudah menyentuh batas aman yang ditetapkan. Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah pun mengaku sudah mewaspadai defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 yang membengkak.
"BI dan pemerintah sudah aware dengan melebarnya defisit transaksi berjalan," kata Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati di gedung BI, Jumat (10/8/2018).
BI tak memungkiri, Indonesia masih membutuhkan sokongan devisa yang jauh lebih besar untuk membiayai defisit transaksi berjalan. Salah satunya, adalah dari devisa pariwisata yang sejatinya bisa didapatkan dengan mudah.
"Sumber devisa sebenarnya ada di depan mata, apalagi untuk meningkatkan suprlus jasa. Misalnya, pariwisata. Sumbangan pariwisata di Thailand itu tinggi," katanya.
"Reformasi struktural saat ini tengah dijalankan untuk mencari sumber baru untuk meningkatkan pendapatan devisa," tegasnya.
BI masih cukup optimistis, defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun tetap berada di bawah 3% terhadap PDB, atau dalam batas aman dari yang ditetapkan. Selama semester satu, defisit transaksi berjalan mencapai 2,6% dari PDB.
"Sampai akhir tahun, kami yakini Indonesia masih bisa ditahan di bawah 3%," katanya.
(dru) Next Article CAD Membaik di Kuartal I-2019, Ini Faktornya
Posisi defisit tersebut, sudah menyentuh batas aman yang ditetapkan. Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah pun mengaku sudah mewaspadai defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 yang membengkak.
"BI dan pemerintah sudah aware dengan melebarnya defisit transaksi berjalan," kata Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati di gedung BI, Jumat (10/8/2018).
"Sumber devisa sebenarnya ada di depan mata, apalagi untuk meningkatkan suprlus jasa. Misalnya, pariwisata. Sumbangan pariwisata di Thailand itu tinggi," katanya.
"Reformasi struktural saat ini tengah dijalankan untuk mencari sumber baru untuk meningkatkan pendapatan devisa," tegasnya.
BI masih cukup optimistis, defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun tetap berada di bawah 3% terhadap PDB, atau dalam batas aman dari yang ditetapkan. Selama semester satu, defisit transaksi berjalan mencapai 2,6% dari PDB.
"Sampai akhir tahun, kami yakini Indonesia masih bisa ditahan di bawah 3%," katanya.
(dru) Next Article CAD Membaik di Kuartal I-2019, Ini Faktornya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular