Minim Sentimen Negatif, Bursa Saham Asia Dibuka Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 August 2018 09:08
Bursa saham utama kawasan Asia cenderung dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia cenderung dibuka melemah pada perdagangan hari ini: indeks Shanghai turun 0,01%, indeks Strait Times turun 0,93%, dan indeks Kospi turun 0,27%. Sementara itu, indeks Nikkei dan Hang Seng dibuka naik tipis masing-masing sebesar 0,04% dan 0,03%.

Sentimen perang dagang yang masih kental terasa membuat bursa saham Benua Kuning tak bisa berbicara banyak. DIsaat tensi perang dagang dengan China masih panas pasca kedua negara balas-membalas mengenakan bea masuk, kini perang dagang antara AS dengan Uni Eropa yang memanas.

Beberapa waktu lalu, AS dan Uni Eropa sepakat untuk 'berdamai' dan melakukan negosiasi untuk menghindari perang dagang. Salah satu komitmen dalam kesepakatan itu adalah Uni Eropa akan membeli lebih banyak gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari AS.

Namun, ternyata janji itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Jean-Claude Juncker, Presiden Uni Eropa, mengeluhkan harga LNG dari AS yang dinilainya terlalu mahal.

"Ekspor LNG dari AS, jika harganya kompetitif, akan memainkan peran penting dan strategis untuk menjaga pasokan di Uni Eropa. AS perlu melakukan sesuatu," kata Juncker, seperti dikutip Reuters.

Keluhan dari Juncker ini sangat mungkin membuat Presiden AS Donald Trump geram.

Kemudian nilai tukar yuan yang melemah 0,21% di pasar spot melawan dolar AS juga memberikan tekanan. Ketika yuan melemah, ada kekhawatiran mengenai tergoncangnya stabilitas perekonomian Negeri Panda. Sebelumnya, pemerintah dan bank sentral China memang berusaha mati-matian untuk menghentikan depresiasi yuan.

Sisi positifnya, rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang bisa dibilang menggembirakan. Sepanjang 3 bulan kedua tahun ini, perekonomian Jepang tumbuh sebesar 0,5% QoQ, lebih tinggi daripada konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg News sebesar 0,3% QoQ.

Secara tahunan, ekonomi Jepang tercatat tumbuh 1,9%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular