
Pelaku Saham Kaget Jokowi Pilih Ma'ruf Amin Jadi Cawapres
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 August 2018 19:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pelaku pasar saham menyatakan, keputusan Presiden Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping dirinya dalam Pemilihan Presiden 2019 di luar ekspektasi. Figur yang diharapkan pelaku pasar saham adalah yang memahami persoalan ekonomi.
Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengaku terkejut ketika Jokowi menunjuk Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi. Edwin berharap ada figur yang lebih mumpuni dalam memahami perseroan ekonomi untuk mengatasi situasi sekarang ini.
"Terus terang saya terkejut. Seharusnya ada figur yang lebih memahami perseraon ekonomi nasional saat ini," kata Edwin.
Selain itu, tambah Edwin, Ma'ruf kurang populer dikalangan pemilih muda yang jumlahnya 50% lebih dari total jumlah pemilih. "Seharusnya ada figur yang lebih muda, karena ini akan mempengaruhi elektabilitas. Sebagian besar pemilih adalah generasi muda," jelas Edwin.
Edwin memperkirakan, pasar saham akan merespons negatif keputusan Presiden Joko Widodo. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan jelang akhir pekan besok.
Hal senada juga disampaikan oleh Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, yang juga menyampaikan pasangan Jokowi di luar ekspektasi pelaku pasar. "Saya tidak berani perkirakan bagaimana reaksi pasar besok. Yang jelas, antisipasi saja adanya aksi profit taking," kata Reza.
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy megatakan, pasar saham akan stabil dan berbalik sedikit positif karena keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin merupakan win-win solution untuk partai-partai koalisi.
"Jika calon adalah salah seorang Ketum parpol koalisi maka parpol lainnya susah untuk dapat menerimanya. Begitu juga jika ada cawapres yang non-partai tapi berpeluang untuk maju jadi RI 1 di periode 5 tahun mendatang (2024-2029), ada saja parpol yang tidak setuju dan mengancam keluar dari koalisi," kata Budi.
Budi meyakinkan, Ma'ruf Amin adalah orang yang tepat untuk mendampingi Jokowi dalam menentang isu politisasi agama yang dilontarkan lawan politiknya nanti.
(hps/wed) Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II
Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengaku terkejut ketika Jokowi menunjuk Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi. Edwin berharap ada figur yang lebih mumpuni dalam memahami perseroan ekonomi untuk mengatasi situasi sekarang ini.
"Terus terang saya terkejut. Seharusnya ada figur yang lebih memahami perseraon ekonomi nasional saat ini," kata Edwin.
Edwin memperkirakan, pasar saham akan merespons negatif keputusan Presiden Joko Widodo. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan jelang akhir pekan besok.
Hal senada juga disampaikan oleh Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, yang juga menyampaikan pasangan Jokowi di luar ekspektasi pelaku pasar. "Saya tidak berani perkirakan bagaimana reaksi pasar besok. Yang jelas, antisipasi saja adanya aksi profit taking," kata Reza.
Pilihan Tepat
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy megatakan, pasar saham akan stabil dan berbalik sedikit positif karena keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin merupakan win-win solution untuk partai-partai koalisi.
"Jika calon adalah salah seorang Ketum parpol koalisi maka parpol lainnya susah untuk dapat menerimanya. Begitu juga jika ada cawapres yang non-partai tapi berpeluang untuk maju jadi RI 1 di periode 5 tahun mendatang (2024-2029), ada saja parpol yang tidak setuju dan mengancam keluar dari koalisi," kata Budi.
Budi meyakinkan, Ma'ruf Amin adalah orang yang tepat untuk mendampingi Jokowi dalam menentang isu politisasi agama yang dilontarkan lawan politiknya nanti.
(hps/wed) Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II
Most Popular