Koalisi BI-RBA Jadikan Rupiah Terkuat Kedua di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 August 2018 16:54
Dolar AS Bangun dari Tidur
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Sejatinya dolar AS sedang menguat. Pada pukul 16:21 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,19%.

Penguatan dolar AS ditunjang oleh komentar Thomas Barkin, Presiden The Federal Reserve/The Fed Richmond. Menurutnya perekonomian Negeri Paman Sam masih sanggup menerima kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut. Menurut Barkin, saat ini suku bunga acuan AS masih di bawah level normal.

“Sulit untuk beradu argumen apakah suku bunga yang di bawah normal seperti sekarang masih memadai di tengah rendahnya angka pengangguran dan inflasi sudah mencapai target The Fed,” kata Barkin, mengutip Reuters.

Komentar ini semakin menebalkan keyakinan pasar bahwa The Fed akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga. Hingga akhir tahun, The Fed diperkirakan masih menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi sehingga menjadi empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali sepanjang tahun ini.

Menurut CME Fedwatch, probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS pada rapat The Fed bulan depan mencapai 96%. Kenaikan berikutnya diprediksi terjadi pada Desember, dengan kemungkinan 68,4%.

Ditopang berita kenaikan suku bunga yang lebih agresif, dolar AS pun bangun dari tidurnya. Di hadapan mata uang utama dunia, greenback mengaum dan terapresiasi setelah tertekan dalam dua hari ke belakang.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular