
BI-Bank Sentral Australia Bikin Rupiah Terkuat Ketiga di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 August 2018 12:56

Dari dalam negeri, terdapat sentimen positif yaitu perpanjangan perjanjian Bilateral Local Swap Agreement (BLSA) antara Bank Indonesia (BI) dengan Bank Sentral Australia (RBA). Perjanjian ini sejatinya berakhir pada Desember 2018, tetapi kemudian diperpanjang selama 3 tahun ke depan.
Melalui perjanjian ini, bank sentral kedua negara menyepakati pertukaran mata uang domestik hingga mencapai AU$ 100 miliar atau sekira Rp 100 triliun. BI akan menyediakan fasilitas likuiditas dolar Australia yang bisa digunakan dunia usaha.
Australia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai ekspor Indonesia ke Australia pada semetser I-2018 adalah US$ 1,06 miliar. Melonjak 15,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan kemitraan ini, Indonesia akan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS karena berdagang dengan Negeri Kanguru bisa menggunakan mata uang lokal. Ini merupakan kabar baik karena devisa yang 'terbang' ke luar negeri bisa ditekan sehingga rupiah bisa lebih stabil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Melalui perjanjian ini, bank sentral kedua negara menyepakati pertukaran mata uang domestik hingga mencapai AU$ 100 miliar atau sekira Rp 100 triliun. BI akan menyediakan fasilitas likuiditas dolar Australia yang bisa digunakan dunia usaha.
Australia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai ekspor Indonesia ke Australia pada semetser I-2018 adalah US$ 1,06 miliar. Melonjak 15,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular