
Harga Minyak Naik, Investor Malah Lepas Saham Energi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 August 2018 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham pertambangan dan minyak mengalami koreksi pada perdagangan hari ini di tengah naiknya harga minyak. Investor tampaknya banyak melakukan aksi ambil untung setelah harga saham tambang cenderung menguat tahun ini.
Harga saham HRUM pada perdagangan pagi ini terkoreksi 3,57% ke level Rp 2.700/saham. Harga saham HRUM dari awal tahun sudah naik 32,68%.
Lalu saham INDY pagi ini terkoreksi 2,35% ke level Rp 3.320/saham. Saham INDY dari awal tahun naik 8,5%.
Saham lainnya adalah ENRG yang turun 1,91% ke level Rp 154/saham. Harga saham ENRG secara YTD sudah naik 77,53%.
Terakhir adalah saham ELSA yang tercatat turun 1,55% ke level Rp 382/saham. Dari awal tahun hingga hari ini harga saham perseroan naik 2,15%.
Adapun harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Oktober 2018 menguat 0,30% ke level US$72,50/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak September 2018 naik 0,13% ke US$67,03/barel pada perdagangan hari ini Selasa (07/08/2018) hingga pukul 10.30 WIB.
Harga lightswet yang menjadi acuan di AS bahkan jatuh ke level terendahnya nyaris dalam 7 pekan, atau sejak 21 Juni 2018.
Kenaikan harga minyak tersebut rupanya tidak ditransmisikan investor ke harga saham. Sehingga harga saham pertambangan dan migas cenderung tekoreksi karena aksi ambil untung.
(hps/ray) Next Article Awal Sesi I, Saham-saham Tambang Tancap Gas
Harga saham HRUM pada perdagangan pagi ini terkoreksi 3,57% ke level Rp 2.700/saham. Harga saham HRUM dari awal tahun sudah naik 32,68%.
Lalu saham INDY pagi ini terkoreksi 2,35% ke level Rp 3.320/saham. Saham INDY dari awal tahun naik 8,5%.
Terakhir adalah saham ELSA yang tercatat turun 1,55% ke level Rp 382/saham. Dari awal tahun hingga hari ini harga saham perseroan naik 2,15%.
Adapun harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Oktober 2018 menguat 0,30% ke level US$72,50/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak September 2018 naik 0,13% ke US$67,03/barel pada perdagangan hari ini Selasa (07/08/2018) hingga pukul 10.30 WIB.
Dari awal tahun, indeks sektor pertambangan tercatat sudah naik 33,75%. Kenaikan tersebut meninggalkan indeks sektoral lainnya dan menjadi penahan koreksi IHSG.
Harga minyak mampu sedikit rebound pasca dihajar habis-habisan pada perdagangan kemarin oleh pusaran perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Sebagai informasi, kemarin harga sang emas hitam kompak ditutup anjlok 3% lebih.Harga lightswet yang menjadi acuan di AS bahkan jatuh ke level terendahnya nyaris dalam 7 pekan, atau sejak 21 Juni 2018.
Kenaikan harga minyak tersebut rupanya tidak ditransmisikan investor ke harga saham. Sehingga harga saham pertambangan dan migas cenderung tekoreksi karena aksi ambil untung.
(hps/ray) Next Article Awal Sesi I, Saham-saham Tambang Tancap Gas
Most Popular