
Bursa Paksa TCPI Jelaskan Alasan Harga Sahamnya Naik 3.037%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 August 2018 17:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) di semua pasar sejak perdagangan hari ini. Alasannya karena karena penguatan harga kumulatif yang signifikan.
Harga saham TCPI sejak pertama kali ditransaksikan pada 6 Juli 2018, harga saham perseroan sudah naik 3.037,68% dari harga Rp 138/saham menjadi Rp 4.330/saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGN Yetna Setia mengatakan bursa masih memantau perkembangan kenaikan harga saham perusahaan yang signifikan tersbeut sejak masa pencatatan perdananya. Meski setelah disuspensi pertama kali, saham perusahaan tetap saja menanjak naik.
"Justru kita suspensi untuk memproteksi kepentingan investor. Kalau soal publik expose insidentil nanti akan kita lakukan pengawasan day to day transaksi harga dan dari situ akan kita diskusi informasinya cukup memadai atau tidak," kata Yetna di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/8).
Suspensi ini kedua ini ditujukan untuk penyampaian informasi lebih lanjut oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya terkait rencana perusahaan. Setelah sebelumnya dilakukan suspensi dengan tujuan cooling down saat saham perusahaan naik tajam.
"Kita cek fundamental, laporan keuangannya kita cek lalu kalau ada yang perlu kita akan tanyakan. Lalu rencana aksi korporasi supaya kita tahu itu support atau tidak," jelas dia.
(hps) Next Article Saham Naik 3.037% dan Disuspen Bursa, Dirut TCPI Buka Suara
Harga saham TCPI sejak pertama kali ditransaksikan pada 6 Juli 2018, harga saham perseroan sudah naik 3.037,68% dari harga Rp 138/saham menjadi Rp 4.330/saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGN Yetna Setia mengatakan bursa masih memantau perkembangan kenaikan harga saham perusahaan yang signifikan tersbeut sejak masa pencatatan perdananya. Meski setelah disuspensi pertama kali, saham perusahaan tetap saja menanjak naik.
"Justru kita suspensi untuk memproteksi kepentingan investor. Kalau soal publik expose insidentil nanti akan kita lakukan pengawasan day to day transaksi harga dan dari situ akan kita diskusi informasinya cukup memadai atau tidak," kata Yetna di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/8).
"Kita cek fundamental, laporan keuangannya kita cek lalu kalau ada yang perlu kita akan tanyakan. Lalu rencana aksi korporasi supaya kita tahu itu support atau tidak," jelas dia.
(hps) Next Article Saham Naik 3.037% dan Disuspen Bursa, Dirut TCPI Buka Suara
Most Popular