
Jerry Ng: Berikan Tongkat Kepemimpinan Pada yang Berikutnya
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 August 2018 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Bankir senior Jerry Ng telah memimpin PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sebagai Direktur Utama selama satu dekade dan berhasil melesatkan total aset bank ini menjadi 10 kali lipat.
Namun, Jerry Ng memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan karirnya di BTPN setelah merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia selesai dilakukan dengan target akhir tahun ini.
Sebenarnya apa alasan Jerry untuk tidak melanjutkan kepemimpinan di BTPN pasca merger, meski bank tersebut menjadi terbesar ke delapan di Indonesia?
Kepada sejumlah jurnalis, Jerry mengatakan saat yang tepat untuk mundur adalah ketika dirinya bersama tim manajemen berhasil membawa BTPN pada titik klimaks, yakni merger.
"Sebagai pemimpin, mau secanggih apapun pasti ada waktunya. Kreativitas kita ada waktunya. Ini adalah waktu yang tepat karena kami mau mengantarkan BTPN ke klimaksnya," ujar Jerry, Jumat (3/8/2018).
Menurutnya, sebagai pemimpin yang baik dari perusahaan yang memiliki good corporate governance yang baik pula, maka tongkat estafet harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Pengumuman mengenai manajemen baru dari BTPN pasca merger pun dilakukan berbarengan dengan prospektus merger yang terbit Kamis (2/8/2018) lalu
Hal ini, yang tidak umum dilakukan oleh perbankan maupun perusahaan lain karena manajemen baru biasanya diumumkan setelah merger selesai dilakukan. Apalagi pengesahan manajemen baru pun membutuhkan persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB), yang belum dilakukan ketika prospektus diterbitkan.
"Saya belajar dari Pak TP Rachmat (pengusaha dan mantan CEO Astra). Jangan sampai one bridge to far, Kita itu harus tahu kapan waktunya, memberikan tongkat kepemimpinan pada yang berikutnya," ujar Jerry.
Jerry Ng telah membawa BTPN untuk melakukan berbagai inovasi yang berujung pada peningkatan pesat dari kinerja. Pria yang gemar olahraga lari ini membawa aset BTPN menembus Rp99,9 triliun pada akhir Juni 2018. Aset tersebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan kondisi BTPN sebelum dipimpin oleh Jerry.
Pria berumur 52 tahun ini memiliki portofolio kredit sebesar Rp 67,7 triliun, naik 9 kali lipat dari 10 tahun lalu. Begitu pula Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga naik 9 kali lipat hingga mencapai Rp 72 triliun.
Sementara dari sisi profitabilitas, laba bersih BTPN menjadi Rp 1,09 triliun pada periode Semester I-2018, naik 17% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Dalam prospektus merger yang telah diterbitkan, Ongki Wanadjati Dana akan menjabat sebagai Direktur Utama dari BTPN pasca merger. Saat ini Ongki menjabat sebagai Wakil Direktur Utama dari BTPN.
Adapun Wakil Direktur Utama dari BTPN sebagai entitas baru hasil merger adalah Kazuhisa Miyagawa, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama SMBCI.

(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Namun, Jerry Ng memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan karirnya di BTPN setelah merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia selesai dilakukan dengan target akhir tahun ini.
![]() |
Sebenarnya apa alasan Jerry untuk tidak melanjutkan kepemimpinan di BTPN pasca merger, meski bank tersebut menjadi terbesar ke delapan di Indonesia?
"Sebagai pemimpin, mau secanggih apapun pasti ada waktunya. Kreativitas kita ada waktunya. Ini adalah waktu yang tepat karena kami mau mengantarkan BTPN ke klimaksnya," ujar Jerry, Jumat (3/8/2018).
Menurutnya, sebagai pemimpin yang baik dari perusahaan yang memiliki good corporate governance yang baik pula, maka tongkat estafet harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Pengumuman mengenai manajemen baru dari BTPN pasca merger pun dilakukan berbarengan dengan prospektus merger yang terbit Kamis (2/8/2018) lalu
Hal ini, yang tidak umum dilakukan oleh perbankan maupun perusahaan lain karena manajemen baru biasanya diumumkan setelah merger selesai dilakukan. Apalagi pengesahan manajemen baru pun membutuhkan persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB), yang belum dilakukan ketika prospektus diterbitkan.
Jerry Ng telah membawa BTPN untuk melakukan berbagai inovasi yang berujung pada peningkatan pesat dari kinerja. Pria yang gemar olahraga lari ini membawa aset BTPN menembus Rp99,9 triliun pada akhir Juni 2018. Aset tersebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan kondisi BTPN sebelum dipimpin oleh Jerry.
Pria berumur 52 tahun ini memiliki portofolio kredit sebesar Rp 67,7 triliun, naik 9 kali lipat dari 10 tahun lalu. Begitu pula Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga naik 9 kali lipat hingga mencapai Rp 72 triliun.
Sementara dari sisi profitabilitas, laba bersih BTPN menjadi Rp 1,09 triliun pada periode Semester I-2018, naik 17% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Dalam prospektus merger yang telah diterbitkan, Ongki Wanadjati Dana akan menjabat sebagai Direktur Utama dari BTPN pasca merger. Saat ini Ongki menjabat sebagai Wakil Direktur Utama dari BTPN.
Adapun Wakil Direktur Utama dari BTPN sebagai entitas baru hasil merger adalah Kazuhisa Miyagawa, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama SMBCI.

(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular