Perang Dagang Menghantui, Wall Street Ditutup Hijau

Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 August 2018 07:22
Dalam sepekan S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing 0,8% dan 1%. Sementara Dow Jones tumbuh merata (flat).
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Jumat (3/8/2018) ditutup menguat terpengaruh sentimen laporan kinerja emiten kuartal II-2018, meski sentimen perang dagang dan data pertumbuhan lapan kerja AS pada Juli lebih rendah dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 136,42 poin atau 0,54%, menjadi 25.462,58. S&P 500 (SPX) naik 13,13 poin atau 0,46%, menjadi 2.840,35 dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 9,33 poin atau 0,12%, menjadi 7.812,02.

Dalam sepekan S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing 0,8% dan 1%. Sementara Dow Jones tumbuh merata (flat). S&P mencatatkan kenaikan mingguan kelima secara berturut-turut, yang merupakan kenaikan terlama sepanjang tahun.

Musim laporan keuangan kuartal II-2018 sudah mendekati akhir. 406 perusahaan yang tercatat di S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya dimana 78,6% kinerjanya diatas perkiraan pelaku pasar, menurut data Thomson Reuters.

China sedang menyiapkan balasan terhadap rencana AS yang akan menaikkan tarif bea impor dari 10% menjadi 25%. China berencana mengenakan tarif baru pada 5.207 barang AS termasuk gas alam cair (LNG) dan beberapa pesawat.

Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja menyebutkan pada Juli ada 157.000 pekerjaan baru. Angka ini lebih rendah dari perkiraan ekonomi dikisaran 190.000 pekerjaan, tetapi tingkat pengguran turun tipis menjadi 3,9%.

Data lain menunjukkan defisit perdagangan AS melonjak 7,3% pada Juni menjadi US$ 46,3 miliar, peningkatan terbesar sejak November 2016. Kesenjangan perdagangan dengan China melebar 0,9% menjadi US$ 33,5 miliar.

"Kami memiliki angka perdagangan dan kami melihat kelanjutan dari perang dagang yang sedang berlangsung dengan China, dimana itu bukan hal yang baik," kata Michael Geraghty, analis Cornerstone Capital Group.

"Beberapa manfaat dari pemotongan pajak akan tak terasa lagi, perang dagang masih akan berlanjut, menurut saya investor akan cukup gugup pada semester II ini."




(roy/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular