
Waspada, Likuditas Bank Masih Ketat!
Herdaru Purnomo & Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
03 August 2018 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Perbankan domestik tengah dirundung masalah yang cukup berat sejak awal tahun ini. Likuiditas atau kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya cukup ketat.
Likuiditas perbankan yang ketat dikarenakan aksi Bank Indonesia (BI) dalam menyelamatkan nilai tukar rupiah. Apa hubungannya?
"Ketika Bank Indonesia melakukan intervensi dengan melepas banyak dolar ke pasar. Karena ada short di dolar. Oleh sebab itu ketika BI menebar dolar di pasar maka otomatis BI menarik rupiah. Likuiditas bank memang ketat saat ini karena rupiah," ungkap mantan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Jumat (3/8/2018).
Menurut Chatib, bank harus waspada terutama untuk bank-bank kecil dalam memenuhi Giro Wajib Minimumnya. Sementara, bank besar masih banyak cara untuk memperoleh dana.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak membantah hal tersebut. Menurut Darmin, walaupun ada keketatan namun tidak ekstrem.
"Sebenarnya kalau pun ada ketetatan, tidak extreme dan selama BI menjalankan instrumennya, kadang-kadang dia intervensi di pasar. Kalau dia intervensi di pasar dolar, memang menarik likuiditas. Tapi kalau dia membeli dolar itu rupiah masuk. Tetapi di pihak lain dia juga bisa membeli SUN dia lakukan, sebelum dijual orang dia beli," papar Darmin kepada CNBC Indonesia.
Menurut Darmin tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas keketatan likuiditas tersebut. "Untuk melonggarkan maupun memperketat likuiditas buat BI bukan masalah sulit. Jangan kamu bayangkan ada pengetatan itu perlu kebijakan besar," tuturnya.
(dru/roy) Next Article Bank Panas Dingin Perang Berebut Likuiditas
Likuiditas perbankan yang ketat dikarenakan aksi Bank Indonesia (BI) dalam menyelamatkan nilai tukar rupiah. Apa hubungannya?
"Ketika Bank Indonesia melakukan intervensi dengan melepas banyak dolar ke pasar. Karena ada short di dolar. Oleh sebab itu ketika BI menebar dolar di pasar maka otomatis BI menarik rupiah. Likuiditas bank memang ketat saat ini karena rupiah," ungkap mantan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada CNBC Indonesia seperti dikutip, Jumat (3/8/2018).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak membantah hal tersebut. Menurut Darmin, walaupun ada keketatan namun tidak ekstrem.
"Sebenarnya kalau pun ada ketetatan, tidak extreme dan selama BI menjalankan instrumennya, kadang-kadang dia intervensi di pasar. Kalau dia intervensi di pasar dolar, memang menarik likuiditas. Tapi kalau dia membeli dolar itu rupiah masuk. Tetapi di pihak lain dia juga bisa membeli SUN dia lakukan, sebelum dijual orang dia beli," papar Darmin kepada CNBC Indonesia.
Menurut Darmin tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas keketatan likuiditas tersebut. "Untuk melonggarkan maupun memperketat likuiditas buat BI bukan masalah sulit. Jangan kamu bayangkan ada pengetatan itu perlu kebijakan besar," tuturnya.
(dru/roy) Next Article Bank Panas Dingin Perang Berebut Likuiditas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular